JAKARTA. Minyak sawit mentah alias crude palm oil (CPO) mencatat angka penurunan terdalam sejak Desember 2015. Koreksi pada harga CPO disebabkan oleh menguatnya nilai tukar ringgit Malaysia. Mengutip Bloomberg, Selasa (7/6) pukul 17.00 WIB, harga CPO kontrak pengiriman Agustus 2016 di Malaysia Derivative Exchange tergerus 2,3% ke level RM 2.599 per metrik ton dibanding sehari sebelumnya. Angka ini merupakan penurunan terbesar sejak 15 Desember. Gnanasekar Thiagarajan, Head of Trading and Hedging Strategies di Kaleesuwari Intercontinental Singapura mengatakan, penguatan ringgit membebani harga minyak sawit.
CPO mencatat penurunan terbesar sejak Desember
JAKARTA. Minyak sawit mentah alias crude palm oil (CPO) mencatat angka penurunan terdalam sejak Desember 2015. Koreksi pada harga CPO disebabkan oleh menguatnya nilai tukar ringgit Malaysia. Mengutip Bloomberg, Selasa (7/6) pukul 17.00 WIB, harga CPO kontrak pengiriman Agustus 2016 di Malaysia Derivative Exchange tergerus 2,3% ke level RM 2.599 per metrik ton dibanding sehari sebelumnya. Angka ini merupakan penurunan terbesar sejak 15 Desember. Gnanasekar Thiagarajan, Head of Trading and Hedging Strategies di Kaleesuwari Intercontinental Singapura mengatakan, penguatan ringgit membebani harga minyak sawit.