KUALA LUMPUR. Minyak sawit atau crude palm oil (CPO) rebound mengekor kenaikan harga minyak kedelai dan minyak mentah. Kontrak CPO untuk pengiriman Januari di Malaysia Derivatives Exchange reli 1,3% ke level RM 2.903 atau setara US$ 923 per metrik ton, sebelum mengakhiri sesi perdagangan pagi di RM 2.879 per metrik ton di Kuala Lumpur.Harga komoditas, seperti minyak mentah dan minyak kedelai menguat sebelum pertemuan puncak Uni Eropa pada 23 Oktober untuk membahas rencana penanganan krisis utang Eropa. Kemarin, sumber yang tidak bersedia diidentifikasi menyebut, pemerintah Eropa kemungkinan akan menggelontorkan dana sebanyak 940 miliar euro (US$ 1,3 triliun) untuk mengatasi krisis. Vice president futures and options dari OSK Holdings Bhd. Ryan Long menyebut, minat beli muncul karena faktor eksternal yang kuat. "Minyak mentah diperdagangkan lebih tinggi, harga kedelai dan minyak kedelai juga naik," ujarnya, hari ini.Harga minyak mentah untuk pengiriman Desember naik 0,9% ke US$ 86,84 per barel di perdagangan elektronik New York Mercantile Exchange, dan bergulir ke US$ 86,61 pada pukul 14.12 waktu Singapura. Sementara, minyak kedelai untuk pengiriman Januari reli 0,7% ke US$ 12,3875 per bushel di Chicago Board of Trade. Kedelai untuk pengiriman Desember juga menguat 0,7% ke 51,75 sen per pound.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
CPO rebound mengekor reli harga minyak dan kedelai
KUALA LUMPUR. Minyak sawit atau crude palm oil (CPO) rebound mengekor kenaikan harga minyak kedelai dan minyak mentah. Kontrak CPO untuk pengiriman Januari di Malaysia Derivatives Exchange reli 1,3% ke level RM 2.903 atau setara US$ 923 per metrik ton, sebelum mengakhiri sesi perdagangan pagi di RM 2.879 per metrik ton di Kuala Lumpur.Harga komoditas, seperti minyak mentah dan minyak kedelai menguat sebelum pertemuan puncak Uni Eropa pada 23 Oktober untuk membahas rencana penanganan krisis utang Eropa. Kemarin, sumber yang tidak bersedia diidentifikasi menyebut, pemerintah Eropa kemungkinan akan menggelontorkan dana sebanyak 940 miliar euro (US$ 1,3 triliun) untuk mengatasi krisis. Vice president futures and options dari OSK Holdings Bhd. Ryan Long menyebut, minat beli muncul karena faktor eksternal yang kuat. "Minyak mentah diperdagangkan lebih tinggi, harga kedelai dan minyak kedelai juga naik," ujarnya, hari ini.Harga minyak mentah untuk pengiriman Desember naik 0,9% ke US$ 86,84 per barel di perdagangan elektronik New York Mercantile Exchange, dan bergulir ke US$ 86,61 pada pukul 14.12 waktu Singapura. Sementara, minyak kedelai untuk pengiriman Januari reli 0,7% ke US$ 12,3875 per bushel di Chicago Board of Trade. Kedelai untuk pengiriman Desember juga menguat 0,7% ke 51,75 sen per pound.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News