KUALA LUMPUR. Minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) rebound hari ini, setelah terkoreksi selama dua hari sebelumnya. Penguatan harga minyak sawit terpicu naiknya harga kedelai. Kontrak CPO untuk pengiriman November di Malaysia Derivatives Exchange reli 1,3% ke RM 3.023 atau setara US$ 1.013 per metrik ton, dan mengakhiri sesi perdagangan pagi di RM 3.020 di Kuala Lumpur. Harga kedelai sendiri reli karena hasil panen diproyeksi bakal lebih rendah, dan memburuknya kondisi tanaman di AS. Pasar khawatir pasokan minyak nabati dunia akan berkurang. Kedelai untuk pengiriman November naik 0,5% ke US$ 14,30 per bushel di Chicago, sementara minyak kedelai untuk pengiriman Desember reli 0,7% ke 58,46 sen per pound.Departemen Pertanian AS melaporkan, pada pekan lalu, kondisi tanaman jagung dan kedelai memburuk karena cuaca kering. Tanaman kedelai yang mencapai tingkat kematangan penuh pada 4 September baru sekitar 56%, lebih rendah dari pencapaian di periode yang sama pada tahun sebelumnya yaitu sebesar 64%.Hasil riset Informa Economics Inc. memproyeksi, produksi kedelai AS akan berjumlah total 3,061 juta bushel di tahun ini, atau turun dari 3,329 juta ton di 2010. Pada Agustus, produksi petani bakal berkisar 3,139 juta bushel.Dirketur Commodity Links Pte. Vijay Mehta menilai, harga kedelai saat ini sudah terlalu tinggi. Akibat adanya perbandingan harga minyak kedelai dan minyak sawit yang cukup besar, sehingga permintaan minyak kedelai agak tertahan. "Hal itu mendorong pembeli beralih ke minyak sawit yang sebelumnya lebih murah," ujarnya, hari ini, di Singapura.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
CPO rebound terpicu tingginya harga kedelai
KUALA LUMPUR. Minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) rebound hari ini, setelah terkoreksi selama dua hari sebelumnya. Penguatan harga minyak sawit terpicu naiknya harga kedelai. Kontrak CPO untuk pengiriman November di Malaysia Derivatives Exchange reli 1,3% ke RM 3.023 atau setara US$ 1.013 per metrik ton, dan mengakhiri sesi perdagangan pagi di RM 3.020 di Kuala Lumpur. Harga kedelai sendiri reli karena hasil panen diproyeksi bakal lebih rendah, dan memburuknya kondisi tanaman di AS. Pasar khawatir pasokan minyak nabati dunia akan berkurang. Kedelai untuk pengiriman November naik 0,5% ke US$ 14,30 per bushel di Chicago, sementara minyak kedelai untuk pengiriman Desember reli 0,7% ke 58,46 sen per pound.Departemen Pertanian AS melaporkan, pada pekan lalu, kondisi tanaman jagung dan kedelai memburuk karena cuaca kering. Tanaman kedelai yang mencapai tingkat kematangan penuh pada 4 September baru sekitar 56%, lebih rendah dari pencapaian di periode yang sama pada tahun sebelumnya yaitu sebesar 64%.Hasil riset Informa Economics Inc. memproyeksi, produksi kedelai AS akan berjumlah total 3,061 juta bushel di tahun ini, atau turun dari 3,329 juta ton di 2010. Pada Agustus, produksi petani bakal berkisar 3,139 juta bushel.Dirketur Commodity Links Pte. Vijay Mehta menilai, harga kedelai saat ini sudah terlalu tinggi. Akibat adanya perbandingan harga minyak kedelai dan minyak sawit yang cukup besar, sehingga permintaan minyak kedelai agak tertahan. "Hal itu mendorong pembeli beralih ke minyak sawit yang sebelumnya lebih murah," ujarnya, hari ini, di Singapura.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News