JAKARTA. Kenaikan permintaan minyak sawit mentah alias crude palm oil (CPO) untuk kebutuhan biodiesel berpeluang mendongkrak harga minyak sawit. Tapi, tetap saja harga CPO rentan terkoreksi. Harga CPO memang bangkit (rebound) setelah jatuh empat hari berturut-turut. Mengutip Bloomberg, Senin (17/11), harga CPO pengiriman Januari 2015 di Malaysia Derivatives Exchange ditutup naik 0,91% dibanding akhir pekan lalu menjadi RM 2.224 atau setara US$ 663,68 per metrik ton. Sebelumnya, harga CPO terpangkas 2,69% dalam empat hari perdagangan. Meski rebound, selama tahun ini harga CPO sudah turun 14,8%. Analis Monex Investindo Futures, Zulfirman Basir, mengatakan, salah satu penyebab kenaikan harga minyak sawit adalah kebijakan Malaysia yang memperbesar porsi biodiesel dari bahan minyak sawit untuk campuran bahan bakar. Hal ini memberikan harapan permintaan CPO di dalam negeri meningkat. Ada harapan juga volume ekspor Malaysia dan Indonesia naik. Kedua negara ini memperpanjang bebas bea keluar.
CPO rentan terpeleset lagi
JAKARTA. Kenaikan permintaan minyak sawit mentah alias crude palm oil (CPO) untuk kebutuhan biodiesel berpeluang mendongkrak harga minyak sawit. Tapi, tetap saja harga CPO rentan terkoreksi. Harga CPO memang bangkit (rebound) setelah jatuh empat hari berturut-turut. Mengutip Bloomberg, Senin (17/11), harga CPO pengiriman Januari 2015 di Malaysia Derivatives Exchange ditutup naik 0,91% dibanding akhir pekan lalu menjadi RM 2.224 atau setara US$ 663,68 per metrik ton. Sebelumnya, harga CPO terpangkas 2,69% dalam empat hari perdagangan. Meski rebound, selama tahun ini harga CPO sudah turun 14,8%. Analis Monex Investindo Futures, Zulfirman Basir, mengatakan, salah satu penyebab kenaikan harga minyak sawit adalah kebijakan Malaysia yang memperbesar porsi biodiesel dari bahan minyak sawit untuk campuran bahan bakar. Hal ini memberikan harapan permintaan CPO di dalam negeri meningkat. Ada harapan juga volume ekspor Malaysia dan Indonesia naik. Kedua negara ini memperpanjang bebas bea keluar.