KUALA LUMPUR. Kenaikan ekspor Malaysia mengangkat harga minyak sawit atau crude palm oil (CPO), untuk hari yang kedua. Ini terjadi lantaran bertambahnya permintaan dari China, serta tren mengisi stok untuk persiapan Ramadhan.Kontrak CPO untuk pengiriman September di Malaysia Derivatives Exchange reli 0,7% ke RM 3.221 atau setara US$ 1.060 per metrik ton, dan bergeser ke RM 3.215 per metrik ton, pada pukul 11.46 di Kuala Lumpur.Hari ini, Interfek merilis ekspor Malaysia pada 20 hari pertama di bulan Juni naik 22%, dibanding periode yang sama bulan lalu. Analis Phillip Futures Pte. Ker Chung Yang menyebut, ekspor Malaysia cukup mengesankan. "Ini karena beberapa permintaan musiman dari China dan mendekati Ramadhan. Jadi, kita cenderung melihat peningkatan aktivitas impor," ujarnya.Selama Ramadhan, permintaan untuk seluruh bahan pokok makanan memang akan meningkat. Ker bilang, China menambah impornya untuk memenuhi kembali stoknya saat musim panas. Selama musim dingin, permintaan minyak sawit memang berkurang.Data Interfek menunjukkan, impor China dari Malaysia naik menjadi 200.105 ton, dalam 20 hari pertama di bulan Juni, dibanding periode yang sama pada Mei lalu sejumlah 194.884 ton. Sementara, pembelian dari India mencapai dua kali lipat yaitu menjadi 267.680 ton.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
CPO terdongkrak kenaikan impor China dan persiapan Ramadhan
KUALA LUMPUR. Kenaikan ekspor Malaysia mengangkat harga minyak sawit atau crude palm oil (CPO), untuk hari yang kedua. Ini terjadi lantaran bertambahnya permintaan dari China, serta tren mengisi stok untuk persiapan Ramadhan.Kontrak CPO untuk pengiriman September di Malaysia Derivatives Exchange reli 0,7% ke RM 3.221 atau setara US$ 1.060 per metrik ton, dan bergeser ke RM 3.215 per metrik ton, pada pukul 11.46 di Kuala Lumpur.Hari ini, Interfek merilis ekspor Malaysia pada 20 hari pertama di bulan Juni naik 22%, dibanding periode yang sama bulan lalu. Analis Phillip Futures Pte. Ker Chung Yang menyebut, ekspor Malaysia cukup mengesankan. "Ini karena beberapa permintaan musiman dari China dan mendekati Ramadhan. Jadi, kita cenderung melihat peningkatan aktivitas impor," ujarnya.Selama Ramadhan, permintaan untuk seluruh bahan pokok makanan memang akan meningkat. Ker bilang, China menambah impornya untuk memenuhi kembali stoknya saat musim panas. Selama musim dingin, permintaan minyak sawit memang berkurang.Data Interfek menunjukkan, impor China dari Malaysia naik menjadi 200.105 ton, dalam 20 hari pertama di bulan Juni, dibanding periode yang sama pada Mei lalu sejumlah 194.884 ton. Sementara, pembelian dari India mencapai dua kali lipat yaitu menjadi 267.680 ton.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News