CPO tergerus penguatan ringgit



KONTAN.CO.ID - Harga minyak sawit mentah alias crude palm oil (CPO) terkoreksi, setelah mata uang ringgit Malaysia menguat ke level tertinggi sepuluh pekan.

Mengutip Bloomberg, Senin (28/8) pukul 15.27 WIB, harga CPO kontrak pengiriman November 2017 melemah 0,54% ke level RM 2.735 per metrik ton dibanding sehari sebelumnya.

Chandran Sinnasamy, Broker Berjangka Derivatif CIMB Futures di Kuala Lumpur menyatakan, keuntungan tipis yang terjadi terus-menerus pada ringgit Malaysia telah menekan harga. Untuk itu, CPO kemungkinan diperdagangkan sideways dengan kecenderungan melemah pekan ini.


"Tidak ada dorongan untuk harga naik lebih tinggi, ekspor juga tidak baik," ujarnya seperti dikutip Bloomberg, Senin (28/8).

Data Intertek Testing Services menunjukkan, ekspor CPO Malaysia periode 1 -25 Agustus turun 8,1% menjadi 934.544 ton dibanding periode sama bulan lalu.

Mata uang ringgit terus menguat sejak pertengahan Agustus, dengan dukungan pelemahan mata uang dollar AS. Mengutip Bloomberg, Senin (28/8) pukul 15.30 WIB, pasangan USD/MYR tergerus 0,11% ke level 4,2677 dibanding sehari sebelumnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini