CPO tersandung murahnya harga minyak kedelai



JAKARTA. Meski laporan ekspor yang dirilis oleh Intertek cukup positif dan bisa menopang laju kenaikan harga CPO namun nyatanya harga crude palm oil tetap merosot.

Mengutip Bloomberg, Rabu (25/5) pukul 12.35 WIB harga CPO kontrak pengiriman Agustus 2016 di Malaysia Derivative Exchange merosot 0,52% ke level RM 2.489 per metrik ton dibanding hari sebelumnya.

Disampaikan oleh Chandran Sinnasamy, Executive Director LT International Futures seperti dikutip dari Bloomberg, Rabu (25/5) tekanan pada harga CPO datang dari rendahnya harga minyak kedelai.


Sebagai barang substitusi, murahnya harga minyak kedelai menjadi daya tarik pelaku pasar. Mereka lebih memilih untuk membeli minyak kedelai dibandingkan CPO yang terus melambung tinggi.

Harga minyak kedelai sudah turun 6,8% sepanjang bulan Mei 2016 ini. Per Rabu (25/5) pukul 12.26 WIB harga minyak kedelai kontrak pengiriman Juli 2016 di CBOT bergerak konsolidasi di level US$ 30,86/lb.

Selain memang tentunya terjadi aksi profit taking akibat terlampau tingginya posisi harga CPO beberapa waktu terakhir. Hanya memang penurunan tidak bisa signifikan mengingat fundamental cukup kuat.

Terbaru laporan Intertek, ekspor CPO Malaysia 1 – 25 Mei 2016 melesat 8,5% menjadi 965.253 ton dibanding bulan sebelumnya. Serta kekhawatiran pasar akan masuknya musim La Nina yang bisa menyebabkan kebanjiran.

Permasalahan cuaca masih terus membayangi produksi CPO baik di Indonesia maupun Malaysia, sehingga secara fundamental tren harga CPO masih bullish.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto