CPO tersengat data ekspor Malaysia



JAKARTA. Harga minyak sawit mentah menguat. Ekspor crude palm oil (CPO) dari Malaysia yang meningkat selama Agustus 2012 merupakan satu pemicu kenaikan harga.

Kontrak pengiriman CPO untuk November 2012, di Bursa Berjangka Malaysia, Senin (3/9), naik 1,22% menjadi RM 3.056 per ton. Dalam sebulan terakhir, harga CPO telah meningkat 4,12%.

Mengutip data yang dikelola Intertek, ekspor CPO Malaysia sepanjang Agustus 2012 meningkat 17,7% menjadi 1,45 juta ton. "Hasil ekspor bulan lalu menambah kepercayaan pasar. Angka tersebut juga di atas ekspektasi," ujar Ryan Long, Vice President of Futures and Options OSK Investment Bank Bhd. seperti dikutip Bloomberg.


Senior Analyst Monex Investindo Futures, Ariana Nur Akbar, mengatakan, kenaikan harga CPO turut didukung harga minyak kedelai yang juga meningkat. Spekulasi tentang pengucuran quantitative easing tahap ketiga (QE3) di Amerika Serikat (AS), juga turut menggairahkan perdagangan CPO.

Ariana menilai, apabila Federal Reserves jadi menggulirkan QE3, likuiditas di pasar global akan naik. Pendanaan untuk kegiatan produksi akan semakin lancar. Komoditas yang menjadi bahan baku pun, akan lebih laris. "Hal itu akan mendorong penguatan harga CPO," kata Ariana.

Kenaikan sementara

Analis Pasar Fisik Komoditas SoeGee Futures, Renji Betari, menilai, suasana di pasar valuta sudah kondusif untuk pemulihan perdagangan komoditi di dunia. Itu menjadi sangat penting bagi pemulihan perdagangan antar negara, terutama komoditi berbasis dollar. Apalagi bagi komoditas yang sudah mengalami koreksi cukup dalam, seperti CPO.

Namun, Ariana menduga peningkatan harga CPO hanya bersifat sementara. Sepekan ke depan, Ariana menilai, CPO terancam koreksi. Memang, CPO masih bisa bertahan di kisaran RM 3.000 per ton. "CPO bisa kembali naik di akhir bulan ini," kata dia.

Secara teknikal, exponential moving average (EMA) 60 dan EMA 3 menunjukkan pertemuan harga menutup celah. Itu mengindikasikan adanya potensi penurunan. Indikator stochastic menunjukkan harga tengah di level 40 yang menunjukkan adanya kemungkinan melemah. Moving average convergence-divergence (MACD) menunjukkan CPO akan naik tipis.

Ariana memprediksi harga CPO untuk sepekan ke depan memiliki support RM 2.973 dan resistance RM 3.087 per ton. Sedang, dalam sebulan ke depan, Ariana memprediksi CPO akan bergerak naik, dengan support RM 2.899 dan resistance RM 3.156.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Rizki Caturini