CPO tertekan data ekspor Malaysia



JAKARTA. Harga minyak sawit mentah alias crude palm oil (CPO) melandai. Penyebabnya karena ekspor CPO dari Malaysia menurun. Ini membuat harga CPO kembali tertekan.

Harga CPO untuk kontrak pengiriman Februari 2013 di Bursa Malaysia Derivatives Exchange, Selasa (27/11), pukul 17.00 WIB, turun 0,90% menjadi RM 2.410 per ton dibanding harga sehari sebelumnya. Dalam sebulan, harga CPO telah melemah 8,71%.

Surveyor Intertek merilis data ekspor CPO Malaysia sejak 1-25 November sebesar 1,28 juta ton. Jumlah itu menurun 1,8% dibanding periode yang sama di Oktober. Sementara, persediaan CPO di Oktober mencapai jumlah tertinggi sepanjang masa yakni sebanyak 2,51 juta ton.


Data ekspor dan stok yang melimpah meredam sentimen positif yang datang dari Eropa. Para menteri keuangan Eropa akhirnya mencapai kesepakatan terkait dana bantuan kepada Yunani. Negeri para dewa ini akan menerima cicilan pinjaman sebesar € 34,3 miliar di Desember. Selain itu, Yunani juga mendapat keringanan bunga pinjaman serta perpanjangan waktu pelunasan utang.

Tren bullish

Analis Investa Saran Mandiri, Kiswoyo Adi Joe, mengatakan, penurunan harga CPO ini kemungkinan karena saat ini masih  musim panen raya kelapa sawit. Selama masa panen raya, stok makin menumpuk namun hingga saat ini permintaan belum terlalu tinggi. “Sampai akhir tahun, tidak akan ada sentimen yang secara ekstrem mampu mempengaruhi pergerakan harga CPO,” kata Kiswoyo. 

Ariana Nur Akbar, Research & Analysis Division PT Monex Investindo Futures masih melihat sinyal bullish bagi CPO. Secara fundamental, ekspor CPO Malaysia bisa membaik.

Dari sisi teknikal, CPO masih berpotensi bullish. Indikator moving average converge divergence (MACD) yang bergerak mendekati area nol setelah bergerak meninggalkan area -50. Sementara stochastic telah meninggalkan area 60, menuju area 80-100. 

Ariana memprediksi, harga CPO dalam sepekan akan bergerak di kisaran RM 2.388-2.524 per ton. Menurut proyeksi Kiswoyo, sampai akhir pekan ini, harga CPO akan berkisar antara RM 2.400-RM 2.500 per ton. Di akhir tahun, prediksi Kiswoyo, harga CPO akan berkisar antara RM 2.375 sampai RM 2.600 per ton. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Rizki Caturini