KUALA LUMPUR. Harga minyak sawit atau crude palm oil (CPO) tumbang dari level tertinggi 13 bulan. Harga minyak sawit terpangkas karena spekulasi petani di AS kemungkinan menambah penanaman kedelai. Hal itu dinilai berpotensi mendongkrak pasokan minyak kedelai, yang merupakan produk substitusi minyak sawit.Kontrak minyak sawit untuk pengiriman Juni di Malaysia Derivatives Exchange melorot 1,4% ke posisi RM 3.563 atau setara US$ 1.160 per metrik ton. Ini koreksi terbesar sejak 30 Januari. Kontrak yang sama mengakhiri sesi pagi di level RM 3.568 per metrik ton.Sebelumnya, pada 10 April, CPO sempat bertengger di RM 3.613. Ini level tertinggi sejak 7 Maret 2011. Pasar di Malaysia kemarin tutup karena liburan nasional.Chandran Sinnasamy, kepala perdagangan di LT International Futures (M) Sdn. menyebut, ada kabar, areal penanaman jagung dialihkan untuk penanaman kedelai. "Harga minyak sawit juga terkoreksi tajam setelah reli signifikan pada 10 April lalu," ujarnya.Beberapa hari lalu, Departemen Pertanian AS (USDA) melaporkan, stok kedelai AS akan mencapai total 250 juta bushel (6,8 juta ton) pada 31 Agustus. Jumlah tersebut di bawah prediksi Maret yang mencapai 275 juta bushel. Sementara analis, memprediksi, stok akan berkisar 242 juta bushel."Data USDA tidak jauh dari prediksi, tidak mengejutkan, sehingga terjadi profit taking dan mendorong pasar lebih rendah," imbuh Chandran.Sebagai catatan, kedelai untuk pengiriman November naik 0,2% ke level US$ 13,6125 per bushel di Chicago Board of Trade. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
CPO tumbang dari level tertinggi 13 bulan
KUALA LUMPUR. Harga minyak sawit atau crude palm oil (CPO) tumbang dari level tertinggi 13 bulan. Harga minyak sawit terpangkas karena spekulasi petani di AS kemungkinan menambah penanaman kedelai. Hal itu dinilai berpotensi mendongkrak pasokan minyak kedelai, yang merupakan produk substitusi minyak sawit.Kontrak minyak sawit untuk pengiriman Juni di Malaysia Derivatives Exchange melorot 1,4% ke posisi RM 3.563 atau setara US$ 1.160 per metrik ton. Ini koreksi terbesar sejak 30 Januari. Kontrak yang sama mengakhiri sesi pagi di level RM 3.568 per metrik ton.Sebelumnya, pada 10 April, CPO sempat bertengger di RM 3.613. Ini level tertinggi sejak 7 Maret 2011. Pasar di Malaysia kemarin tutup karena liburan nasional.Chandran Sinnasamy, kepala perdagangan di LT International Futures (M) Sdn. menyebut, ada kabar, areal penanaman jagung dialihkan untuk penanaman kedelai. "Harga minyak sawit juga terkoreksi tajam setelah reli signifikan pada 10 April lalu," ujarnya.Beberapa hari lalu, Departemen Pertanian AS (USDA) melaporkan, stok kedelai AS akan mencapai total 250 juta bushel (6,8 juta ton) pada 31 Agustus. Jumlah tersebut di bawah prediksi Maret yang mencapai 275 juta bushel. Sementara analis, memprediksi, stok akan berkisar 242 juta bushel."Data USDA tidak jauh dari prediksi, tidak mengejutkan, sehingga terjadi profit taking dan mendorong pasar lebih rendah," imbuh Chandran.Sebagai catatan, kedelai untuk pengiriman November naik 0,2% ke level US$ 13,6125 per bushel di Chicago Board of Trade. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News