CPRI Berharap Dapat Bukukan Pendapatan Hingga Rp 8 Miliar Tahun Ini



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten perusahaan penyewa dan pengembang properti PT Capri Nusa Satu Properti Tbk (CPRI) berharap dapat membukukan pendapatan kisaran Rp 5 miliar hingga Rp 8 miliar di sepanjang tahun 2023. Jumlah ini naik dari realisasi pendapatan tahun 2022 di angka Rp 3,8 miliar.

Maklum, perseroan mengaku masih dalam tahap pemulihan akibat beberapa properti miliknya yang sempat tertekan selama pandemi.

“Tahun 2023 ini kita pasang target pendapatan di kisaran Rp 5 miliar hingga Rp 8 miliar, memang tahun lalu realisasi pendapatan perseroan itu sebesar Rp 3,8 miliar, sedikit di bawah target maksimal kita Rp 4 miliar,” kata Direktur Utama PT Capri Nusa Satu Properti Jensen Surbakti kepada Kontan saat Public Expose di Jakarta, Jumat (13/1).


Baca Juga: Suspensi Dicabut BEI, Begini Strategi Bisnis Capri Nusa Properti (CPRI)

Dari bidikan pendapatan tersebut, perseroan berharap dapat mengantongi laba bersih hingga Rp 1,5 miliar di tahun 2023.

Jensen mengaku beberapa bulan menuju akhir tahun 2022, animo masyarakat untuk menyewa Gedung-gedung demi menyelenggarakan berbagai acara sudah mulai tumbuh kembali seperti sebelum pandemi.

“Selama beberapa bulan terakhir di tahun 2022 lalu, gedung-gedung kita mulai banyak disewa oleh masyarakat untuk menyelenggarakan berbagai acara seperti acara pernikahan dan pertemuan lainnya,” kata Jensen.

Pendapatan perseroan akan ditopang dari pendapatan sewa Gedung Raden Inten di Jakarta Timur dan Gedung JW Smarta Office yang berada di Jatiwaringin Bekasi. Dari kedua gedung tersebut, CPRI memperkirakan okupansi Gedung Raden Inten berada di atas 85%, sementara untuk okupansi JW Smarta Office yang berada di Jatiwaringin Bekasi diproyeksikan berada di atas 25% sampai dengan 30%.

“Kita asumsikan di tahun 2023 pendapatan sewa gedung sebanyak 2 hingga 3 kali dalam 1 bulan, sehingga gedung kita dapat disewa sebanyak 60 kali dalam 1 tahun, jadi kita proyeksikan bisa kantongi pendapatan di kisaran Rp 5 miliar hingga Rp 6 miliar,” kata Jensen.

Untuk memaksimalkan pendapatan, CPRI juga telah mengatur strategi untuk mempercepat pengoperasian bisnis resortnya, satunya adalah dengan melanjutkan pengembangan resortnya yang berada di Bali. Maklumlah pembangunannya sempat terhenti sebentar karena pandemi.

Resort ini akan di bangun tepatnya di Nusa Penida Bali dengan luas tanah yakni seluas 4,01 hektare dan 2,1 hektare. Tanah ini sedang dikembangkan menjadi resort yang diberi nama The Atur Resort.

 
CPRI Chart by TradingView

Tahun ini CPRI juga berencana untuk membuka restoran dan beach club di Jatiwaringin dan Bali, maklumlah saat ini geliat pariwisata Indonesia sudah mulai membaik.

“Kita yakin tahun ini akan kembali pulih pariwisata di Indonesia, karena pandemi juga sudah berubah menjadi endemi, sehingga tidak ada lagi pembatasan ketat yang dilakukan dan masyarakat juga butuh refreshing setelah dua tahun lebih menahan diri,” kata Jensen.

Dengan pulihnya pariwisata, Jensen berharap ini juga dapat mendorong okupansi penyewaan gedung dan resort-resort yang ada, sehingga pendapatan perseroan dapat mencapai target yang dibidik.

Sementara itu untuk gedung perkantoran, perseroan belum berencana untuk melakukan ekspansi dan menambah gedung perkantorannya untuk disewakan. Hanya saja CPRI akan melakukan renovasi dan perbaikan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .