KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Capri Nusa Satu Properti Tbk (
CPRI) menyatakan secara keseluruhan penjualan atau sewa gedung perkantoran diprediksi menurun pada kuartal I 2020 akibat pandemi. Jensen Surbakti, Direktur Utama CPRI tidak menyebutkan perkiraan penurunan yang terjadi, namun pihaknya optimistis keadaan bisa berbalik pada kuartal II 2021.
Baca Juga: Lima saham yang melantai di 2019 jadi saham gocap "Penjualan gedung perkantoran di JW Smart Office terkendala karena pandemi dan protokol kesehatan PSBB. Yang seharusnya Maret sudah siap beroperasi, namun harus tertunda karena protokol kesehatan PSBB. Begitu pula bagi yang telah memesan menyewa gedung dan perkantoran, tertunda sampai pandemi COVID-19 diatasi," jelasnya saat dihubungi Kontan, Selasa (12/5). Adapun untuk stock sewa di tahun 2020, pihaknya masih menyimpan sisa pemesanan sebesar 80% dan terisi 20%. Jensen menjelaskan, pemesanan yang sudah ada juga terpaksa dibatalkan karena prosedur kesehatan. Ia melanjutkan, pasca pandemi kegiatan perkantoran akan berangsur pulih kembali. Hal ini tentunya juga berkembang selaras dengan keberadaan protokol kesehatan di dalam gedung perkantoran sebagai budaya baru, seperti himbauan senantiasa mencuci tangan, membersihkan peralatan kantor serta senantiasa membersihkan pakaian.
Baca Juga: Capri Nusa Satu Properti (CPRI) kantongi komitmen penyewa ruang kantornya "Budaya baru inilah yang menjadi salah satu pendorong masih diperlukannya gedung perkantoran. Karena masih lebih banyak perusahaan yang belum terlalu nyaman dengan karyawan berkantor di rumah," lanjutnya. Jansen berkata, hingga akhir tahun nanti mengharapkan tingkat okupansinya penyewaan gedung perkantoran bisa mencapai 75%-80%. CPRI juga menargetkan mampu meraup pendapatan Rp10 miliar dengan perolehan laba sekitar Rp 5 miliar sampai Rp 6 miliar tahun ini, dengan beroperasinya JW Smart Office. "Kalau setahun penuh, potensi pendapatannya bisa mencapai Rp20 miliar," lanjutnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .