JAKARTA. Sudah setahun PT Aruna Wijaya Sakti, anak usaha PT Central Proteinaprima Tbk (CPRO) dengan petambak udang eks-Dipasena, berkonflik gara-gara aliran listrik. Namun sepertinya permasalah ini belum akan berakhir dengan segera. George Basuki, Corporate Corporation Manager CPRO yakin masalah yang menggelayuti perusahaannya tidak akan mengganggu kinerja bisnis CPRO. Sebab, selain mengandalkan pendapatan dari penjualan udang, perusahaan ini juga memiliki bisnis pakan udang dan ikan. CPRO juga memiliki tambak udang yang dikelola PT Central Pertiwi Bahari dan PT Wachyuni Mandira. Oleh karena itu, George yakin target kenaikan pendapatan 8,95% dari Rp 6,7 triliun di tahun 2011 menjadi Rp 7,3 triliun tahun ini bakal tercapai.
CPRO target pendapatan naik 8,95% jadi Rp 7,3 T
JAKARTA. Sudah setahun PT Aruna Wijaya Sakti, anak usaha PT Central Proteinaprima Tbk (CPRO) dengan petambak udang eks-Dipasena, berkonflik gara-gara aliran listrik. Namun sepertinya permasalah ini belum akan berakhir dengan segera. George Basuki, Corporate Corporation Manager CPRO yakin masalah yang menggelayuti perusahaannya tidak akan mengganggu kinerja bisnis CPRO. Sebab, selain mengandalkan pendapatan dari penjualan udang, perusahaan ini juga memiliki bisnis pakan udang dan ikan. CPRO juga memiliki tambak udang yang dikelola PT Central Pertiwi Bahari dan PT Wachyuni Mandira. Oleh karena itu, George yakin target kenaikan pendapatan 8,95% dari Rp 6,7 triliun di tahun 2011 menjadi Rp 7,3 triliun tahun ini bakal tercapai.