JAKARTA. PT Central Proteinaprima Tbk (CPRO) menargetkan pendapatan tahun ini mencapai Rp 7,7 triliun. Angka ini naik 13% dibanding realisasi penerimaan 2012 yang sebesar Rp 6,83 triliun.Mahar A. Sembiring, Direktur Utama CPRO mengaku, pihaknya bakal mengandalkan unit bisnis pakan ternak (feed meal) demi mencapai targetnya tersebut. "Soalnya, ternak udang kami belum bisa memberikan yield optimal," katanya, Jumat (14/6).Mahar menambahkan, kurang maksimalnya imbal hasil ternak udang CPRO disebabkan kenaikan produk udang dari India yang cukup signifikan. Hal ini tentunya membuat harga udang dipasar global menjadi tertekan. Selain itu, serangan virus mematikan yang menyerang ternak udang sekitar dua tahun lalu masih menyisakan sedikit dampaknya sehingga produksi udang CPRO semakin tertekan.Tekanan udang India dan serangan virus membuat pendapatan CPRO turun hampir 10% menjadi Rp 1,63 triliun pada kuartal I 2013. Sementara realisasinya pada periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 1,79 triliun.Tapi, dari total pendapatan tersebut, sebagian besarnya dikontribusikan dari unit bisnis pakan ternak CPRO. Jika disetahunkan, maka CPRO bisa membukukan pendapatan sebesar Rp 6,52 teiliun hingga penutupan 2013 nanti.Nah, untuk menambal kekurangan target pendapatannya, Mahar mengaku akan mengandalkan pabrik baru feed meal barunya di Lampung. "Pabrik ini akan beroperasi awal semester II nanti dan memiliki kapasitas produksi hingga 80.000 ton," pungkasnya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
CPRO targetkan pendapatan Rp 7,7 triliun tahun ini
JAKARTA. PT Central Proteinaprima Tbk (CPRO) menargetkan pendapatan tahun ini mencapai Rp 7,7 triliun. Angka ini naik 13% dibanding realisasi penerimaan 2012 yang sebesar Rp 6,83 triliun.Mahar A. Sembiring, Direktur Utama CPRO mengaku, pihaknya bakal mengandalkan unit bisnis pakan ternak (feed meal) demi mencapai targetnya tersebut. "Soalnya, ternak udang kami belum bisa memberikan yield optimal," katanya, Jumat (14/6).Mahar menambahkan, kurang maksimalnya imbal hasil ternak udang CPRO disebabkan kenaikan produk udang dari India yang cukup signifikan. Hal ini tentunya membuat harga udang dipasar global menjadi tertekan. Selain itu, serangan virus mematikan yang menyerang ternak udang sekitar dua tahun lalu masih menyisakan sedikit dampaknya sehingga produksi udang CPRO semakin tertekan.Tekanan udang India dan serangan virus membuat pendapatan CPRO turun hampir 10% menjadi Rp 1,63 triliun pada kuartal I 2013. Sementara realisasinya pada periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 1,79 triliun.Tapi, dari total pendapatan tersebut, sebagian besarnya dikontribusikan dari unit bisnis pakan ternak CPRO. Jika disetahunkan, maka CPRO bisa membukukan pendapatan sebesar Rp 6,52 teiliun hingga penutupan 2013 nanti.Nah, untuk menambal kekurangan target pendapatannya, Mahar mengaku akan mengandalkan pabrik baru feed meal barunya di Lampung. "Pabrik ini akan beroperasi awal semester II nanti dan memiliki kapasitas produksi hingga 80.000 ton," pungkasnya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News