Credit scoring Pefindo diharapkan turunkan NPF



JAKARTA. Lembaga keuangan yang menjadi anggota PT Pefindo Biro Kredit terus bertambah. Dari target awal bisa menggandeng 40 hingga 50 anggota lembaga keuangan hingga akhir tahun ini, anak usaha PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) kini telah memiliki total 52 anggota. 

Pada awal Maret 2016, Pefindo Biro Kredit melakukan penandatanganan kerja sama perdana dengan empat anggota yaitu PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk, PT Bussan Auto Finance, PT Bank Commonwealth dan PT Nissan Financial Services Indonesia. 

Ronald T. Andi Kasim, Direktur Utama Pefindo Biro Kredit mengatakan, anggota lembaga keuangan yang bergabung terdiri atas perbankan, multifinance dan perusahaan financial technology (fintech).


Saat ini anggota Pefindo Biro Kredit sudah dapat mengakses informasi berupa profil risiko calon debitur. Selama satu bulan ke depan merupakan masa percobaan bagi lembaga keuangan untuk mengakses informasi calon debitur. Hal ini tergantung pada kesiapan masing-masing lembaga keuangan dari sisi sistem maupun jaringan. 

Ke depannya, layanan informasi yang diberikan Pefindo Biro Kredit ini diharapkan dapat menekan angka kredit macet atau non performing financing (NPF). Jodjana Jody, Wakil Ketua Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) menuturkan, tren NPF multifinance naik dari 1,51% per September 2015 menjadi 2,4% per September 2016. 

Jody yang juga menjabat sebagai Chief Executive Officer PT Astra Credit Companies menyebutkan ada sedikit kenaikan NPF Astra Creditdari 0,54% pada Desember tahun lalu menjadi 0,56% pada saat ini.

Ronald berharap layanan Pefindo Biro Kredit juga dapat memangkas kredit macet antara 40% hingga 50% dalam jangka waktu antara tiga tahun hingga lima tahun mendatang berdasarkan riset dari negara-negara lain yang telah lebih dulu menjalankan credit scoring seperti Amerika, Jepang, Korea, Vietnam dan Singapura. 

Tahun depan, Pefindo Credit menargetkan dapat menjaring 50 anggota baru. Sebagai biaya layanan informasi dan data, pihaknya membebankan iuran keanggotaan. Biayanya sebesar Rp 120 juta per lembaga keuangan per tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Rizki Caturini