NEW YORK. Para investor emas wajib menyimak analisa yang dirilis oleh Credit Suisse Group AG terkait harga emas. Menurut Credit Suisse, harga emas yang sudah merosot 17% sejak Januari 2013, akan terus tergerus hingga penurunannya mencapai 20% dalam setahun. Alasannya, tingkat inflasi saat ini moderat dan adanya risiko perlambatan ekonomi yang memburuk. Menurut Ric Deverell, head of commodities Credit Suisse, harga emas akan diperdagangkan pada level US$ 1.100 per troy ounce dalam setahun dan di bawah US$ 1.000 dalam lima tahun. Dia juga menambahkan, meski harganya sudah murah, namun kondisi itu tidak mendorong bank sentral untuk membeli emas. "Harga emas akan terus anjlok. Kebutuhan untuk membeli emas untuk melindungi kekayaan akan semakin menurun. Bahkan, ada kemungkinan, inflasi dalam satu hingga tiga tahun ke depan bakal menghilang," papar Deverell di London, kemarin (16/5). Deverell melanjutkan, investor sudah kehilangan kepercayaan terhadap emas meskipun bank sentral terus mencetak uang dalam jumlah yang tidak sedikit. Pernyataan Deverell tersebut didukung oleh hasil riset Credit Suisse yang dirilis 3 Januari lalu. "Emas terjatuh ke dalam pasar bearish pada bulan lalu setelah mencetak kenaikan selama 12 tahun berturut-turut. Emas benar-benar akan terhempas," kata Credit Suisse. Dalam beberapa pekan ke depan, Ceredit Suisse memprediksi, harga emas akan terjatuh hingga ke posisi US$ 1.350. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Credit Suisse: Emas akan terhempas ke US$ 1.100
NEW YORK. Para investor emas wajib menyimak analisa yang dirilis oleh Credit Suisse Group AG terkait harga emas. Menurut Credit Suisse, harga emas yang sudah merosot 17% sejak Januari 2013, akan terus tergerus hingga penurunannya mencapai 20% dalam setahun. Alasannya, tingkat inflasi saat ini moderat dan adanya risiko perlambatan ekonomi yang memburuk. Menurut Ric Deverell, head of commodities Credit Suisse, harga emas akan diperdagangkan pada level US$ 1.100 per troy ounce dalam setahun dan di bawah US$ 1.000 dalam lima tahun. Dia juga menambahkan, meski harganya sudah murah, namun kondisi itu tidak mendorong bank sentral untuk membeli emas. "Harga emas akan terus anjlok. Kebutuhan untuk membeli emas untuk melindungi kekayaan akan semakin menurun. Bahkan, ada kemungkinan, inflasi dalam satu hingga tiga tahun ke depan bakal menghilang," papar Deverell di London, kemarin (16/5). Deverell melanjutkan, investor sudah kehilangan kepercayaan terhadap emas meskipun bank sentral terus mencetak uang dalam jumlah yang tidak sedikit. Pernyataan Deverell tersebut didukung oleh hasil riset Credit Suisse yang dirilis 3 Januari lalu. "Emas terjatuh ke dalam pasar bearish pada bulan lalu setelah mencetak kenaikan selama 12 tahun berturut-turut. Emas benar-benar akan terhempas," kata Credit Suisse. Dalam beberapa pekan ke depan, Ceredit Suisse memprediksi, harga emas akan terjatuh hingga ke posisi US$ 1.350. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News