CRH Plc akuisisi Holcim dan Lafarge US$ 7,3 miliar



LONDON. Perusahaan material bangunan asal Irlandia, CRH Plc, telah menandatangani perjanjian pembelian aset Holcim Ltd dan Lafarge SA. Kesepakatan tersebut bernilai € 6,5 miliar atau sekitar US$ 7,3 miliar.

Nilai akuisisi tersebut sesuai dengan target. Sebelumnya, dikabarkan bahwa kedua belah pihak sedang mencapai kata kompromi harga antara € 6 miliar hingga € 6,6 miliar. CRH Plc bersaing dengan Cinven Ltd, Blackstone Group LP, dan Dana Pensiun Kanada yang belum secara resmi menyatakan akan menarik tawarannya.

Mengutip Bloomberg, CRH Plc akan membayar dalam bentuk campuran, yakni uang tunai, utang baru, dan penempatan saham sebesar 9,99%. Dengan mengakuisisi dua perusahaan produsen semen tersebut, CRH Plc mampu memperluas bisnisnya ke pasar baru.


Perusahaan bahan bangunan yang bermarkas besar di Dublin tersebut berdiri pada  1970 melalui penggabungan dua perusahaan Irlandia. Saat ini, CRH Plc beroperasi di 35 negara dan memiliki 76.000 karyawan. Dalam website-nya, nilai penjualan CRH Plc mencapai € 18 miliar.

Sekadar informasi, pada April tahun lalu, Holcim dan Lafarge bersepakat untuk melakukan merger dengan target nilai pasar hingga US$ 40 miliar. Aksi korporasi tersebut dijadwalkan kelar pada semester pertama tahun ini.

Aksi merger antara Holcim dan Lafarge bertujuan untuk memangkas biaya, utang, persaingan ketat, dan melemahnya permintaan karena krisis ekonomi.

Komisi Eropa menyetujui merger raksasa semen tersebut dengan syarat kedua perusahaan harus tunduk pada peraturan sesuai dengan wilayah operasi mereka. Holcim dan Lafarge sepakat untuk melepas aset-asetnya senilai € 5 miliar. Sebanyak 60 perusahaan ikut dalam lelang aset Holcim dan Lafarge.

Lafarge SA harus melakukan divestasi bisnis di Jerman, Rumania, dan Inggris. Sedangkan, Holcim melakukan divestasi operasi di Prancis, Hungaria, Slovakia, Spanyol, dan Republik Ceko.

Pembelian aset tersebut akan menguntungkan CRH Plc. Pasalnya, Lafarge dan Holcim mendominasi pasar Eropa dan Amerika Serikat (AS). Selain itu, Lafarge juga menguasai pasar di Afrika dan Timur Tengah. Sementara itu, Holcim kuat di kawasan Amerika Latin.

Editor: Hendra Gunawan