SURABAYA. Keluarga penumpang pesawat AirAsia QZ 8501 sepakat untuk tidak memindahkan perlu lokasi posko Crisis Centre AirAsia di Terminal 2 Bandara Internasional Juanda ke salah satu hotel di Surabaya. Presiden Direktur Indonesia AirAsia Sunu Widiatmoko mengatakan, Indonesia AirAsia sudah melakukan koordinasi dengan pihak keluarga penumpang terkait usulan pemindahan Crisis Centre ke lokasi hotel di Surabaya yang lebih nyaman. "Setelah kami melakukan koordinasi dengan keluarga penumpang mereka sepakat secara aklamasi untuk tetap tinggal di lokasi ini dengan pertimbangan koordinasi yang dilakukan bisa lebih cepat," kata Sunu, usai bertemu dengan keluarga penumpang di Crisis Centre terminal 2 Bandara Juanda, Senin. Ia mengemukakan, Indonesia AirAsia juga akan menambahi beberapa fasilitas di Crisis Centre. Misalnya, seperti penambahan layar televisi yang lebih besar dan juga rencana streaming dengan Basarnas di Jakarta.
Crisis centre hilangnya AirAsia tetap di Juanda
SURABAYA. Keluarga penumpang pesawat AirAsia QZ 8501 sepakat untuk tidak memindahkan perlu lokasi posko Crisis Centre AirAsia di Terminal 2 Bandara Internasional Juanda ke salah satu hotel di Surabaya. Presiden Direktur Indonesia AirAsia Sunu Widiatmoko mengatakan, Indonesia AirAsia sudah melakukan koordinasi dengan pihak keluarga penumpang terkait usulan pemindahan Crisis Centre ke lokasi hotel di Surabaya yang lebih nyaman. "Setelah kami melakukan koordinasi dengan keluarga penumpang mereka sepakat secara aklamasi untuk tetap tinggal di lokasi ini dengan pertimbangan koordinasi yang dilakukan bisa lebih cepat," kata Sunu, usai bertemu dengan keluarga penumpang di Crisis Centre terminal 2 Bandara Juanda, Senin. Ia mengemukakan, Indonesia AirAsia juga akan menambahi beberapa fasilitas di Crisis Centre. Misalnya, seperti penambahan layar televisi yang lebih besar dan juga rencana streaming dengan Basarnas di Jakarta.