Crown Group mengail cuan dari pertumbuhan pasar properti Indonesia



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Jumlah penduduk Indonesia yang bersar menimbulkan backlog atau selisih ketersediaan hunian dengan jumlah penduduk yang tinggi. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), backlog hunian mencapai 11,4 juta, dengan permintaan tambahan sebanyak 800.000 setiap tahunnya.

Crown Group salah satu perusahaan properti asal Australia melihat kondisi ini sebagai peluang. Untuk itu, Crown Group mulai ekspansi ke Indonesia dengan membawa satu mega proyek di utara Jakarta dengan investasi senilai Rp 10 triliun.

CEO Crown Group Iwan Sunito mengatakan, pasar properti Indonesia sangat menarik jika dilihat dari permasalahan backlog serta potensi ekonominya yang diprediksi akan merangsek masuk ke 10 besar dunia di tahun 2030 nanti.


"Backlog hunian dan kekuatan ekonomi Indonesia di 2030. Dua faktor ini saja sudah bisa menggambarkan potensi dari pasar properti Indonesia di masa mendatang," tutur Iwan kepada Kontan.co.id, Rabu (20/3). 

Iwan menjelaskan, hal lain yang membuat Crown Group antusias berbisnis di Indonesia adalah kebutuhan hunian vertikal dengan desain dan kualitas terbaik yang optimis bisa ditawarkan oleh Crown Group.

"Kami berpengalaman selama hampir 25 tahun membangun hunian vertikal terbaik dan ikonik di Australia dan ini yang kami tawarkan di pasar Indonesia," klaimnya.

Atas alasan itu, selain mengembangkan properti di Melbourne dan Brisbane di Australia serta Los Angeles di Amerika Serikat, tahun ini Crown Group juga memprioritaskan Indonesia sebagai tujuan pengembangan bisnis properti hunian. Iwan mengklaim ekspansi ini merupakan langkah global pertama dalam sejarah perusahaannya.

Sebagai gong ekspansi di Indonesia, Crown Group bekerja sama dengan PT Pembangunan Jaya Ancol memulai konstruksi proyek hunian pertama mereka di Indonesia yang bernilai Rp 10 triliun itu.

"Proyek dengan konsep sea front tersebut akan terdiri dari delapan menara yang nantinya akan dilengkapi dengan hotel bintang lima dan shopping arcade. Proyek tersebut akan mampu mengakomodir 800 penghuni dengan fase penjualan yang akan dibagi dua dengan total durasi pembangunan proyek diperkirakan selama 8 tahun," ungkap Iwan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli