KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Centre for Strategic and International Studies (CSIS) melihat sejumlah risiko dari terbentuknya Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara). Peneliti Senior Departemen Ekonomi CSIS Deni Friawan menyampaikan, risiko tersebut diantaranya, pertama, potensi hilangnya penerimaan negara dan dividen BUMN dalam jangka pendek, sehingga APBN bisa mengalami tekanan finansial. Kedua, risiko utang dan gagal investasi, bila salah dikelola bisa menjadi beban bagi APBN. Sebagaimana diketahui, pemerintah menyampaikan hasil efisiensi anggaran Rp 308 triliun atau setara US$ 20 miliar dalam bentuk tabungan negara, akan dialokasikan kepada Danantara untuk diinvestasikan dalam 20 proyek nasional atau lebih.
CSIS Sebut Danantara Bisa Memunculkan Sejumlah Risiko dan Bebani APBN
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Centre for Strategic and International Studies (CSIS) melihat sejumlah risiko dari terbentuknya Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara). Peneliti Senior Departemen Ekonomi CSIS Deni Friawan menyampaikan, risiko tersebut diantaranya, pertama, potensi hilangnya penerimaan negara dan dividen BUMN dalam jangka pendek, sehingga APBN bisa mengalami tekanan finansial. Kedua, risiko utang dan gagal investasi, bila salah dikelola bisa menjadi beban bagi APBN. Sebagaimana diketahui, pemerintah menyampaikan hasil efisiensi anggaran Rp 308 triliun atau setara US$ 20 miliar dalam bentuk tabungan negara, akan dialokasikan kepada Danantara untuk diinvestasikan dalam 20 proyek nasional atau lebih.