KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Proses restrukturisasi Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera kembali ke titik nol. Pengelola (statuter) AJB Bumiputera merancang skema restrukturisasi baru, termasuk menggandeng calon mitra baru: CT Corp milik taipan Chairul Tanjung. Pengelola Statuter AJB Bumiputera Bidang SDM, Umum dan Komunikasi Adhie M Massardi mengungkapkan, sejumlah pihak telah ditawari untuk bekerjasama dalam proses restrukturisasi kedua AJB Bumiputera. Salah satunya adalah Chairul Tanjung (CT). Menurut Adhie, bos CT Corp itu berminat untuk bekerjasama mengelola aset properti yang dimiliki AJB Bumiputera. "Kami sudah ketemu dengan pak CT. Beliau mau lihat-lihat dan menghitung potensinya dulu," ungkap Adhie kepada KONTAN, kemarin.
Selain Chairul Tanjung, Adhie menyebutkan ada sejumlah pihak lain yang berminat untuk bekerjasama dengan AJB Bumiputera. Namun mereka baru sebatas berkirim surat. Sayang, Adhie belum bersedia menyebutkan pihak-pihak yang mengajukan minat mengelola aset AJB Bumiputera. Dia hanya menandaskan, di antara sekian peminat itu, CT yang tampak berminat menjalin kerjasama dengan AJB Bumiputera. Chairal Tanjung, petinggi CT Corp yang juga saudara kandung Chairul Tanjung itu, membenarkan bahwa pihaknya sudah bertemu dengan Statuter AJB Bumiputera. "Memang betul, kami telah bertemu dengan Bumiputera. Namun belum ada langkah apa-apa," ucap Chairul kepada KONTAN. Rencana Statuter Bumiputera menggandeng CT Corp merupakan opsi restrukturisasi Bumiputera kedua atau yang disebut Adhie sebagai "Restrukturisasi 2.0". Skema restrukturisasi baru ini diharapkan bisa diterapkan Februari 2018. Adhie menambahkan, restrukturisasi kali ini bakal membedakan skema restrukturisasi aset finansial, dan aset properti. Sebagai gambaran, kata Adhie, AJB Bumiputera memiliki aset sekitar Rp 12,5 triliun. Aset itu terdiri dari aset properti senilai Rp 7 triliun dan aset finansial Rp 5,5 triliun. Berbeda dengan sebelumnya, investor hanya akan masuk ke anak-anak usaha sektor finansial AJB Bumiputera yang sudah ada, yakni PT Asuransi Umum Bumiputera Muda 1967, PT Bumiputera Sekuritas, dan PT Bumiputera BOT Finance. Sementara dalam restrukturisasi aset properti, Adhi bilang, konsepnya adalah kerjasama operasional. Aset-aset properti tersebut tetap dimiliki AJB Bumiputera dan dikelola oleh mitra bisnisa. "Selain asetnya masih milik AJBB, pemasukannya bisa lebih tinggi dalam jangka panjang," ungkap Adhie.
Keuntungan pengelolaan aset properti akan dibagi sesuai kesepakatan. Dengan opsi kerjasama dengan mitra yang lebih kompeten di bidang ini, Adhie menilai, prospek keuntungannya lebih baik. Nah, upaya Statuter AJB Bumiputera merintis skema baru restrukturisasi ini merupakan konsekuensi atas kegagalan skema restrukturisasi yang diajukan PT Bumiputera Investasi Indonesia Tbk (sebelumnya bernama PT Evergreen Invesco Tbk). Statuter AJB Bumiputera pun akan mengakhiri kerjasama dengan emiten saham berkode GREN itu. Adhie menambahkan, AJB Bumiputera akan mengembalikan dana GREN sebesar Rp 536 miliar yang disuntikkan ke AJB Bumiputera. Setelah dipotong biaya, dana yang akan dikembalikan ke GREN senilai Rp 436 miliar. "Kami kembalikan Maret," tandas Adhie. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Sanny Cicilia