JAKARTA. Pemerintah memutuskan untuk menghentikan rencana marger antara PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) oleh PT Bank Mandiri Tbk. Keputusan itu disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Chairul Tanjung usai rapat koordinasi dengan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan Chairul menjelaskan, pada dasarnya marger antar bank penting. Apalagi sampai saat ini belum ada bank asal Indonesia yang berhasil masuk dalam sepuluh besar bank di ASEAN. Hal ini berimplikasi pada tidak dilibatkannya Indonesia dalam proses pembentukan kebijakan perbankan di kawasan. Apalagi sebentar lagi Indonesia akan masuk ke dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) mulai 2015. "Maka kita butuh bank besar" ujar Chairul. Walau begitu, merger antara BTN dan Bank Mandiri tidak dilanjutkan karena karakteristik kedua bank yang berbeda. "BTN itu kan untuk menunjuang sektor perumahan rakyat. Oleh karena itu bank khusus tidak di marger dengan bank umum," Chairul menjelaskan.
CT: Merger antar bank pada dasarnya penting
JAKARTA. Pemerintah memutuskan untuk menghentikan rencana marger antara PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) oleh PT Bank Mandiri Tbk. Keputusan itu disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Chairul Tanjung usai rapat koordinasi dengan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan Chairul menjelaskan, pada dasarnya marger antar bank penting. Apalagi sampai saat ini belum ada bank asal Indonesia yang berhasil masuk dalam sepuluh besar bank di ASEAN. Hal ini berimplikasi pada tidak dilibatkannya Indonesia dalam proses pembentukan kebijakan perbankan di kawasan. Apalagi sebentar lagi Indonesia akan masuk ke dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) mulai 2015. "Maka kita butuh bank besar" ujar Chairul. Walau begitu, merger antara BTN dan Bank Mandiri tidak dilanjutkan karena karakteristik kedua bank yang berbeda. "BTN itu kan untuk menunjuang sektor perumahan rakyat. Oleh karena itu bank khusus tidak di marger dengan bank umum," Chairul menjelaskan.