JAKARTA. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Chairul Tanjung (CT) menilai, belum ada masalah yang terlalu signifikan terkait utang luar negeri swasta yang beberapa bulan ini mengalami peningkatan. "So far belum ada. Kami terus pantau," ujarnya. CT menjelaskan, peningkatan utang swasta Indonesia bisa dilihat sebagai akibat dari LDR (Loan to Deposit Ratio) bank di Indonesia yang sudah mencapai 94%. Menurutnya, akan lebih kacau jika uang dari bank lokal bank asing sudah tidak masuk lagi ke dalam negeri. Selain itu, sampai saat ini, belum ada aturan yang melarang perusahaan swasta untuk melakukan pinjaman ke luar negeri. Asal tahu saja, berdasarkan data BI, per April 2014, total utang luar negeri Indonesia sebesar US$ 276,588 miliar, naik 7,6% dari periode yang sama tahun lalu. Rinciannya, utang luar negeri pemerintah US$ 131 miliar dan utang luar negeri swasta US$ 145,62 miliar."Tapi kami concern dengan adanya peningkatan debt to ratio," jelasnya. Menurut CT, peningkatan debt to ratio bukan semata-mata disebabkan oleh peningkatan utang luar negeri dan swasta, tapi juga ada keterlambantan pembayaran dari pemerintah kepada pertamina pada posisi akhir tahun. "Kalau itu dibayarkan oleh kemenkeu, ya turun lagi," ujar CT. Menurutnya, keterlambatan pembayaran pemerintah kepada Pertamina sudah terjadi semenjak tahun kemarin. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
CT: Utang luar negeri belum bermasalah
JAKARTA. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Chairul Tanjung (CT) menilai, belum ada masalah yang terlalu signifikan terkait utang luar negeri swasta yang beberapa bulan ini mengalami peningkatan. "So far belum ada. Kami terus pantau," ujarnya. CT menjelaskan, peningkatan utang swasta Indonesia bisa dilihat sebagai akibat dari LDR (Loan to Deposit Ratio) bank di Indonesia yang sudah mencapai 94%. Menurutnya, akan lebih kacau jika uang dari bank lokal bank asing sudah tidak masuk lagi ke dalam negeri. Selain itu, sampai saat ini, belum ada aturan yang melarang perusahaan swasta untuk melakukan pinjaman ke luar negeri. Asal tahu saja, berdasarkan data BI, per April 2014, total utang luar negeri Indonesia sebesar US$ 276,588 miliar, naik 7,6% dari periode yang sama tahun lalu. Rinciannya, utang luar negeri pemerintah US$ 131 miliar dan utang luar negeri swasta US$ 145,62 miliar."Tapi kami concern dengan adanya peningkatan debt to ratio," jelasnya. Menurut CT, peningkatan debt to ratio bukan semata-mata disebabkan oleh peningkatan utang luar negeri dan swasta, tapi juga ada keterlambantan pembayaran dari pemerintah kepada pertamina pada posisi akhir tahun. "Kalau itu dibayarkan oleh kemenkeu, ya turun lagi," ujar CT. Menurutnya, keterlambatan pembayaran pemerintah kepada Pertamina sudah terjadi semenjak tahun kemarin. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News