JAKARTA. PT Ciputra Development Tbk (CTRA) mulai melakukan diversifikasi usaha. Emiten properti ini mulai menggarap sektor pelayanan kesehatan (healthcare). Bulan ini, CTRA akan meresmikan satu rumah sakit yang berlokasi di salah satu proyeknya yaitu Citra Raya, Tangerang, Banten.

Tulus Santosa, Direktur Utama CTRA, mengungkapkan rumah sakit ini merupakan proyek pertama CTRA di sektor layanan kesehatan. Proyek ini dibangun di atas lahan seluas 1 hektare (ha) dengan kapasitas 120 tempat tidur. CTRA menggelontorkan investasi sekitar Rp 100 miliar untuk menggarap proyek ini.

Sektor kesehatan ini akan jadi salah satu fokus pengembangan bisnis perusahaan properti ini di masa mendatang. Perseroan ini berniat membangun rumah sakit di seluruh kawasan properti yang dimiliki. "Kami menilai healthcare bisa menjadi peluang baru, apalagi kami memiliki proyek yang tersebar di 30 lokasi," kata Tulus pada KONTAN pekan lalu.

Puluhan Ribu Mitra Gojek-GoPay Raih Penghargaan, Ini Alasannya!

CTRA menyesuaikan target pasien rumah sakit dengan target pembeli proyek tempat rumah sakit dibangun. Contoh, rumah sakit di Citra Raya bakal menyasar pasar masyarakat kelas menengah. Pasalnya, target proyek perumahan Citra Raya sendiri adalah masyarakat kelas menengah

Perusahaan milik pengusaha Ciputra ini berniat membangun sekitar 10-15 rumah sakit lagi dalam waktu lima tahun. Dalam jangka pendek, CTRA telah melakukan survei di lima lokasi proyek yang digadang menjadi lokasi pembangunan rumah sakit berikutnya.

Daerah yang disasar adalah Jakarta, Surabaya, Palembang, Makassar dan Manado. "Dari lima itu, kami pilih dua sampai tiga lokasi lagi tergantung kebutuhan dan kelayakannya," jelas Tulus.

CTRA memprediksi bisnis rumah sakit tidak akan langsung memberi kontribusi pada kinerja. Tulus memperkirakan proyek ini baru mulai berkontribusi dalam 2-3 tahun mendatang. "Ada cash periode sekitar 2-3 tahun," tutur Tulus. Namun, nantinya setiap rumah sakit ditaksir mampu menyumbang Rp 5 miliar-Rp 15 miliar per tahun pada pendapatan perseroan.

CTRA juga berniat membangun lima proyek residensial sepanjang tahun 2012. Nilai investasi di setiap proyek residensial tersebut berkisar Rp 20 miliar hingga Rp 30 miliar. Kelima proyek ini ditargetkan tuntas dalam kurun waktu satu sampai dua tahun.

Pada penutupan Senin (10/10), harga CTRA melemah 2% menjadi Rp 490 per saham. Marwan Halim, analis UOB Kay Hian, memprediksi harga saham CTRA bisa mencapai Rp 600 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News