JAKARTA. PT Ciputra Surya Tbk (CTRS) menunda peluncuran dua proyek perumahan baru tahun ini di tengah perlambatan ekonomi dan penurunan harga komoditas. Keduanya yakni proyek residential Citraland Lampung seluas 35 ha dan proyek dan Citraland Kendari seluas 60 ha.

Harun Hajadi, Direktur Utama CTRA mengatakan, penundaan peluncuran proyek rumah tapak Citraland Kendari dilakukan lantaran harga komoditas terus mengalami penurunan. "Mayoritas pendapatan masyarakat disana berasal dari komoditas. Kita akan tunda sampai keadaan membaik," kata Harun kepada KONTAN, Rabu (30/9).

Sementara Citraland Lampung ditunda hanya karena perlambatan ekonomi saja yang menyebabkan daya beli masyarakat turun. Oleh karena itu, HArus menilai kurang tepat jika proyek tersebut diluncurkan tahun ini.

Menurut Harun, Citraland Lampung lebih siap diluncurkan dibandingkan Citraland Kendari karena tidak tergantung pada harga komoditas. Dia mengatakan kemungkinan besar proyek Lampung tersebut akan diluncurkan tahun depan sampai situasi pasar lebih membaik.

Sementara proyek baru yang diluncurkan tahun ini sesuai rencana semula adalah proyek office tower ciputra world Surabaya seluas 20.000 meter persegi (m2) dengan investasi Rp 500 miliar dan perumahan di proyek reklamasi pantai Losari Makassar. Selain itu, CTRS juga memajukan peluncuran proyek SOHO Surabaya.

Ciputra World Office tower Surabaya telah diluncurkan pada April lalu dengan harga Rp 27 juta per m2. Darisana CTRA telah mengantongi marketing sales Rp 640 miliar.

Sedangkan Small Office/Home Office (SOHO) Surabaya tahap II yakni Vie Loft telah diluncurkan pada awal September ini sebanyak 305 unit dengan harga Rp 2,7 miliar. Adapun proyek Reklamasi Pantai Losari akan segera diluncurkan untuk tahap pertama yakni perumahan yang akan menyasar kelas menengah atas.

Semula, CTRS berencana meluncurkan lima proyek baru tahun ini yakni Citraland Jayapura, Citraland Lampung, Citraland Kendari, Citraland City Losari dan Office Tower Ciputra world Surabaya. Namun, Citraland Jayapura sudah dinyatakan batal diluncurkan tahun ini sejak pertengahan tahun lantaran perizinannya belum rampung. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto