JAKARTA. Kendati tingkat produksi tembakau tahun lalu melempem dibanding 2008 namun diperkirakan tahun ini bisa kembali terkerek naik. Hal ini seiring dengan kondisi cuaca yang mendukung dan harga yang relatif stabil.Berdasarkan data Kementerian Pertanian, di tahun 2009 produksi tembakau sebesar mencapai 176.937 ton, turun dari 2008 yang bisa menembus 339.417 ton. Padahal luas areal tahun lalu bertambah menjadi 202.453 ha dari 196.627 ha. Sekretaris Jenderal Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Budidoyo mengungkapkan, penurunan tersebut lantaran beberapa faktor, antara lain faktor cuaca yang tidak mendukung menyebabkan kualitas tembakau memburuk.Kualitas yang memburuk akan menyebabkan pabrik rokok lokal yang menyerap rata-rata 93% tembakau petani akan mengurangi pembelian.Berhubung petani melakukan penanaman disesuaikan dengan keperluan pabrik rokok dalam negeri, maka, jika permintaan berkurang, maka produksi pun akan berkurang. "APTI dan Pemda itu bekerja sama menjembatani antara pabrik rokok dan petani, jadi setiap bulan Desember kita (APTI, Pemda dan Pabrik rokok) mengadakan pertemuan untuk membicarakan tingkat permintaan, jadi petani tidak over produced," papar Budidoyo.Lembaga-lembaga tersebut juga bekerja sama dengan Badan Meteorologi dan Geofisika untuk memprediksi cuaca. Jika cuaca tidak mendukung, maka menurutnya, para produsen rokok tidak akan memesan terlalu banyak karena kualitas tembakau tidak akan maksimal.Untuk di Temanggung yang produksinya mencapai lebih dari 40.000 ton per tahun, sudah memiliki pelanggan tetap dari sejumlah perusahaan rokok ternama diantaranya Gudang Garam dan Djarum Super yang totalnya mencapai 20.000 per tahun. Sementara 20.000 ton lainnya diserap oleh pabrik rokok kelas menengah ke bawah."Biasanya Djarum dan Gudang Garam masing-masing menyerap 7.500 ton dari pruduksi tembakau di Temanggung, namun jika musim buruk maka mereka bisa menurunkan pembeliannya, menjadi hanya 1.500 atau tidak sama sekali, karena mereka yang dicari adalah kualitas," kata Budidoyo.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Cuaca Bagus, Produksi Tembakau Mulus
JAKARTA. Kendati tingkat produksi tembakau tahun lalu melempem dibanding 2008 namun diperkirakan tahun ini bisa kembali terkerek naik. Hal ini seiring dengan kondisi cuaca yang mendukung dan harga yang relatif stabil.Berdasarkan data Kementerian Pertanian, di tahun 2009 produksi tembakau sebesar mencapai 176.937 ton, turun dari 2008 yang bisa menembus 339.417 ton. Padahal luas areal tahun lalu bertambah menjadi 202.453 ha dari 196.627 ha. Sekretaris Jenderal Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Budidoyo mengungkapkan, penurunan tersebut lantaran beberapa faktor, antara lain faktor cuaca yang tidak mendukung menyebabkan kualitas tembakau memburuk.Kualitas yang memburuk akan menyebabkan pabrik rokok lokal yang menyerap rata-rata 93% tembakau petani akan mengurangi pembelian.Berhubung petani melakukan penanaman disesuaikan dengan keperluan pabrik rokok dalam negeri, maka, jika permintaan berkurang, maka produksi pun akan berkurang. "APTI dan Pemda itu bekerja sama menjembatani antara pabrik rokok dan petani, jadi setiap bulan Desember kita (APTI, Pemda dan Pabrik rokok) mengadakan pertemuan untuk membicarakan tingkat permintaan, jadi petani tidak over produced," papar Budidoyo.Lembaga-lembaga tersebut juga bekerja sama dengan Badan Meteorologi dan Geofisika untuk memprediksi cuaca. Jika cuaca tidak mendukung, maka menurutnya, para produsen rokok tidak akan memesan terlalu banyak karena kualitas tembakau tidak akan maksimal.Untuk di Temanggung yang produksinya mencapai lebih dari 40.000 ton per tahun, sudah memiliki pelanggan tetap dari sejumlah perusahaan rokok ternama diantaranya Gudang Garam dan Djarum Super yang totalnya mencapai 20.000 per tahun. Sementara 20.000 ton lainnya diserap oleh pabrik rokok kelas menengah ke bawah."Biasanya Djarum dan Gudang Garam masing-masing menyerap 7.500 ton dari pruduksi tembakau di Temanggung, namun jika musim buruk maka mereka bisa menurunkan pembeliannya, menjadi hanya 1.500 atau tidak sama sekali, karena mereka yang dicari adalah kualitas," kata Budidoyo.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News