Cuaca buruk, pengusaha logistik tekor miliaran



JAKARTA. Pengusaha logistik dan angkutan tekor miliaran rupiah akibat cuaca buruk. Banyak truk tertahan di berbagai pelabuhan akibat tak bisa menyeberang. Data PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry menunjukkan terdapat sekitar 9.000 truk yang tertahan di luar Pelabuhan Merak, Banten. Selain itu, ada 9.000 truk yang sudah berada di dalam pelabuhan namun belum bisa berangkat. "Ini diakibatkan cuaca buruk yang terjadi sejak 7 Maret dan diprediksi akan berlangsung hingga 18 Maret," ujar Prasetyo B. Utomo, Direktur Usaha dan Pelabuhan PT ASDP Indonesia Ferry, Jumat (16/3).PT ASDP Indonesia Ferry Cabang utama Merak telah menyiapkan 36 kapal roll off-roll on (roro) namun karena cuaca buruk kapal yang bisa dioperasikan maksimal sebanyak 24 kapal saja. Di Merak sendiri, ASDP masih memberlakukan sistem buka tutup untuk dermaga IV dan IV. Sedangkan dermaga I hingga dermaga III masih boperasi normal.Direktur Eksekutif PT Agri Jaya Hikmawan Herlianto mengaku pihakanya telah menderita kerugian hingga Rp 12 miliar memasuki hari kesembilan cuaca buruk. Ini karena buah-buahan yang diangkut busuk dalam perjalanan. Maklum, Agri Jaya adalah perusahaan yang mengangkut segala jenis buah-buahan dari pulau Jawa ke Sumatera.Dalam sehari, Agri Jaya melakukan 13 trip perjalanan ke Pulau Sumatera dengan nilai Rp 100 juta per tripnya. "Belum lagi biaya ekstra untuk supir dan keamanan penjagaan barang," keluhnya. PT Cardig Logistic Indonesia juga menderita kerugian cukup besar. Business Development Manager PT Cardig Logistic Indonesia Mahendra Rianto mengklaim, nilai kerugiannya mencapai Rp 1,6 miliar per hari. Angka kerugian itu berdasarkan hitungan perusahaan yang rata-rata melakukan delapan trip per hari yang mengangkut consumer goods, bahan-bahan telekomunikasi dan elektronik. Satu trip perjalanan memiliki nilai Rp 200 juta.Cardig Logistic Indonesia mampu mengirimkan barang sebanyak 40 trip ke seluruh Indonesia. Sejumlah 20% nya yakni 8 trip membawa barang-barang ke Sumatera. Dalam sebulan, membawa 1.000 trip dengan muatan 15 ton per trip.Managing Director PT Pandu Logistic Group Wahyu Tunggono menambahkan, keterlambatan pengiriman barang ini tak hanya merugikan secara material. Dia bilang, akibat cuaca buruk ini kepercayaan konsumen juga terpengaruh. "Konsumen di Sumatera jelas jenuh mendengar alasan cuaca buruk," tegasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Edy Can