JAKARTA. Menteri Pertanian Suswono menginstruksikan percepatan penyaluran subsidi pupuk karena cuaca buruk. "Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), gelombang air laut di beberapa daerah akan mencapai 7-8 meter. Maka penyaluran pupuk harus disegerakan. Ini butuh dukungan Departemen Perhubungan," kata dia pada para wartawan, hari ini (17/1). Seharusnya, kata Suswono, tidak ada alasan untuk menunda penyaluran pupuk. "Sudah ada anggaran Rp 18,04 triliun untuk pupuk. Saya tekankan, daerah yang kesulitan pupuk supaya segera melaporkan," lanjut dia. Dana tersebut diperkirakan cukup untuk 7,7 juta ton pupuk kimia untuk subsidi petani. Walaupun, total kebutuhan pupuk diperkirakan mencapai 9,5 juta ton. "Tapi kalau ada kebocoran, bisa jadi kebutuhan pupuknya tidak sebanyak itu (9,5 juta ton)," ujar Suswono. Cuma, jika alokasi dana pupuk yang sudah dianggarkan pemerintah tidak cukup. Maka, kata Suswono, pihaknya akan membicarakan ke DPR untuk menambah anggaran. "Yang jelas saya sudah perintahkan ke Dirjen PSP agar memaksimalkan pengawasan melalui KP3 (Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida). Kuncinya di kerja mereka. Mudah-mudahan volume yang ada bisa meng-cover kebutuhan pupuk," imbuh dia. Saat ini, penyediaan pupuk diserahkan pada perusahaan-perusahaan produsen pupuk melalui penunjukan. Beberapa perusahaan yang ditunjuk adalah PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri), PT Pupuk Kujang, Pupuk Iskandar Muda dan Petrokimia Gresik.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Cuaca buruk, penyaluran pupuk diminta dipercepat
JAKARTA. Menteri Pertanian Suswono menginstruksikan percepatan penyaluran subsidi pupuk karena cuaca buruk. "Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), gelombang air laut di beberapa daerah akan mencapai 7-8 meter. Maka penyaluran pupuk harus disegerakan. Ini butuh dukungan Departemen Perhubungan," kata dia pada para wartawan, hari ini (17/1). Seharusnya, kata Suswono, tidak ada alasan untuk menunda penyaluran pupuk. "Sudah ada anggaran Rp 18,04 triliun untuk pupuk. Saya tekankan, daerah yang kesulitan pupuk supaya segera melaporkan," lanjut dia. Dana tersebut diperkirakan cukup untuk 7,7 juta ton pupuk kimia untuk subsidi petani. Walaupun, total kebutuhan pupuk diperkirakan mencapai 9,5 juta ton. "Tapi kalau ada kebocoran, bisa jadi kebutuhan pupuknya tidak sebanyak itu (9,5 juta ton)," ujar Suswono. Cuma, jika alokasi dana pupuk yang sudah dianggarkan pemerintah tidak cukup. Maka, kata Suswono, pihaknya akan membicarakan ke DPR untuk menambah anggaran. "Yang jelas saya sudah perintahkan ke Dirjen PSP agar memaksimalkan pengawasan melalui KP3 (Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida). Kuncinya di kerja mereka. Mudah-mudahan volume yang ada bisa meng-cover kebutuhan pupuk," imbuh dia. Saat ini, penyediaan pupuk diserahkan pada perusahaan-perusahaan produsen pupuk melalui penunjukan. Beberapa perusahaan yang ditunjuk adalah PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri), PT Pupuk Kujang, Pupuk Iskandar Muda dan Petrokimia Gresik.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News