Cuaca dan regulasi menekan kinerja TINS di kuartal I-2018



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja keuangan PT Timah Tbk (TINS) di kuartal satu tahun ini sedikit menyusut. Penyebabnya adalah penurunan volume produksi emiten pelat merah tersebut.

Pendapatan TINS tercatat Rp 2,03 triliun, turun 0,6% dibandingkan kuartal I-2017. Adapun laba bersihnya melorot 17% year-on-year (yoy) menjadi Rp 54,6 miliar. "Kinerja melambat akibat faktor cuaca," ujar Amin Ahris, Sekretaris Perusahaan TINS, Senin (30/4). Regulasi ekspor timah yang baru juga turut menekan kinerja TINS.

Kegiatan ekspor timah TINS terhenti lantaran terbitnya Peraturan Menteri (Permen) ESDM No 11/2018 tentang Tata Cara Pemberian Wilayah, Perizinan dan Pelaporan pada Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara.


Mandeknya kegiatan ekspor TINS lantaran Kementerian Perdagangan (Kemdag) belum mengubah aturan mainnya. Di mana persetujuan ekspor masih memerlukan rekomendasi ekspor atau eksportir terdaftar dari ESDM.

Padahal di Permen ESDM 11/2018 itu, salah satu poinnya menghapus rekomendasi ekspor dari Ditjen Minerba. Sehingga kegiatan ekspor bisa dilakukan tanpa persetujuan Kementerian ESDM dan bisa langsung diajukan ke Kementerian Perdagangan.

TINS mengatakan, aturan tersebut diberlakukan tanpa ada masa transisi. Sehingga kegiatan ekspor TINS berhenti sejak jatuh temponya izin ekspor pada 6 Maret 2018.

Akibat kondisi tersebut, volume penjualan timah turun 17% menjadi 5.801 metrik ton. Namun, cuaca bisa kembali membaik. Soal regulasi ekspor juga masih bisa dicari jalan keluarnya. "Sehingga penurunan kinerja sifatnya hanya sementara," imbuh Amin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News