KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merilis cuaca buruk berupa angin kencang dan gelombang pasang tengah melanda wilayah Sulawesi Selatan (Sulsel) pada Selasa (22/1) siang hari. Akibat cuaca buruk ini, sejumlah sungai di wilayah tersebut meluap dan menyebabkan delapan orang tewas, empat orang masih dinyatakan hilang dan ribuan warga mengungsi. Cuaca buruk ini melanda 53 kecamatan di Sulsel. Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan berdasarkan data sementara ke 53 kecamatan di sembilan kabupaten/kota tersebut mengalami banjir yaitu di Kabupaten Jeneponto, Gowa, Maros, Soppeng, Barru, Wajo, Bantaeng, Pangkep dan Kota Makassar. Selain menyebabkan korban jiwa dan ribuan orang mengungsi, BNPB juga mencatat seluas 10.021 hektar sawah terendam banjir. Sutopo mengatakan, sejauh ini, Posko BPBD terus berkoordinasi dengan Pusdalops BPBD. Tim Reaksi Cepat BNPB mendampingi BPBD. Penanganan darurat masih terus dilakukan oleh tim gabungan. BPBD bersama , TNI, Polri, Basarnas, SKPD, PMI, Tagana, relawan dan lainnya melakukan penanganan darurat.
Cuaca ekstrem melanda 53 kecamatan di Sulsel sebabkan ribuan mengungsi dan 8 tewas
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merilis cuaca buruk berupa angin kencang dan gelombang pasang tengah melanda wilayah Sulawesi Selatan (Sulsel) pada Selasa (22/1) siang hari. Akibat cuaca buruk ini, sejumlah sungai di wilayah tersebut meluap dan menyebabkan delapan orang tewas, empat orang masih dinyatakan hilang dan ribuan warga mengungsi. Cuaca buruk ini melanda 53 kecamatan di Sulsel. Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan berdasarkan data sementara ke 53 kecamatan di sembilan kabupaten/kota tersebut mengalami banjir yaitu di Kabupaten Jeneponto, Gowa, Maros, Soppeng, Barru, Wajo, Bantaeng, Pangkep dan Kota Makassar. Selain menyebabkan korban jiwa dan ribuan orang mengungsi, BNPB juga mencatat seluas 10.021 hektar sawah terendam banjir. Sutopo mengatakan, sejauh ini, Posko BPBD terus berkoordinasi dengan Pusdalops BPBD. Tim Reaksi Cepat BNPB mendampingi BPBD. Penanganan darurat masih terus dilakukan oleh tim gabungan. BPBD bersama , TNI, Polri, Basarnas, SKPD, PMI, Tagana, relawan dan lainnya melakukan penanganan darurat.