JAKARTA. Hujan deras disertai badai yang terjadi di daerah sentra timah berpotensi mengganggu produksi timah. Johan Murod, direktur PT Bangka Belitung Timah Sejahtera menyebutkan, perusahaan smelter Timah saat ini sudah menghentikan pembelian bijih timah dari penambang karena situasi banjir. "Penambang tradisional tidak dapat beroperasi dengan baik semenjak Desember lalu, sebab lokasi tambang tiimah mereka banjir," kata Murod dalam pesan singkatnya (17/1). Sementara, penambangan timah yang ada di lepas pantai juga tidak bisa berproduksi normal karena ada cuaca badai yang bsia membahayakan kapal keruk. "Kapal keruk di daerah cadangan utama di barat Bangka juga dipaksa untuk menghentikan pertambangan karena bada," jelas Muord. Murod meramalkan, produksi timah kuartal pertama tahun ini diperkirakan hanya bisa mencapai 9.000 metrik ton, bandingkan dengan kondisi normal yang mencapai 20.000 ton.
Cuaca hujan bikin produksi timah tak berkilau
JAKARTA. Hujan deras disertai badai yang terjadi di daerah sentra timah berpotensi mengganggu produksi timah. Johan Murod, direktur PT Bangka Belitung Timah Sejahtera menyebutkan, perusahaan smelter Timah saat ini sudah menghentikan pembelian bijih timah dari penambang karena situasi banjir. "Penambang tradisional tidak dapat beroperasi dengan baik semenjak Desember lalu, sebab lokasi tambang tiimah mereka banjir," kata Murod dalam pesan singkatnya (17/1). Sementara, penambangan timah yang ada di lepas pantai juga tidak bisa berproduksi normal karena ada cuaca badai yang bsia membahayakan kapal keruk. "Kapal keruk di daerah cadangan utama di barat Bangka juga dipaksa untuk menghentikan pertambangan karena bada," jelas Muord. Murod meramalkan, produksi timah kuartal pertama tahun ini diperkirakan hanya bisa mencapai 9.000 metrik ton, bandingkan dengan kondisi normal yang mencapai 20.000 ton.