Cuaca memburuk, harga gandum naik lagi



CHICAGO. Harga gandum meningkat ke level yang paling tinggi dalam sepekan terakhir ini ditengah spekulasi musim kering akan kembali mengikis produksi gandum lebih banyak dari yang diprediksikan semula di Argentina maupun Rusia. Argentina diprediksikan akan terlalu kering; sementara itu curah hujan yang lebih tinggi lagi dibutuhkan Rusia dan Ukraina untuk mendorong produksi gandum mereka. Maklum, petani Rusia dan Ukraina tengah bersiap untuk menanam gandum di musim dingin. Kontrak gandum telah meningkat 47% sejak akhir Juni seiring dengan memburuknya cuaca yang mengurangi potensi panenan gandum."Ada beberapa hal yang perlu dicermati dengan kekeringan ini. Kemungkinan kita akan menemui situasi dimana persediaan gandum sedikit menurun," kata Dewey Strickler, President Ag Watch Market Advisers di Nashville, Tennessee. Kontrak gandum untuk pengiriman Desember naik US$ 9,5 sen atau 1,4% dan ditutup di level US$ 7,045 per bushel pada pukul 13:15 di Chicago Board of Trade, Senin (30/8) kemarin. Inilah peningkatan terbesar sejak 23 Agustus 2010 lalu. Sepanjang bulan ini, kontrak gandum juga sudah naik 6,5% akibat menyusutnya produksi gandum Rusia. Tahun lalu, AS merupakan negara pengekspor gandum terbesar di dunia; lalu diikuti oleh Kanada dan Rusia yang menjadi eksportir gandum terbesar kedua dan ketiga. Sesudahnya, negara pengekspor terbesar lainnya adalah Australia, Ukraina, Kazakhstan dan Argentina.Permintaan gandum AS kemungkinan meningkat seiring dengan mengkerutnya persediaan gandum di pasar global. Stok gandum kemungkinan akan anjlok 9,9% menjadi 174,8 juta metrik ton. Gandum merupakan hasil komoditi terbesar keempat di AS setelah jagung, kedelai dan jerami; Nilai komoditi gandum AS mencapai US$ 10,6 miliar di tahun 2009.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: