JAKARTA. Harga gula internasional ke depan diperkirakan akan terus terkoreksi. Ini terjadi karena produksi gula Thailand, produsen gula terbesar kedua di dunia tahun ini diprediksi mengalami peningkatan karena cuaca yang mendukung. Kenaikan produksi gula ini diperkirakan juga akan terjadi di Indonesia.Berdasarkan laporan Dewan Gula dan Tebu Thailand yang dikutip Bloomberg akhir pekan lalu menyatakan, akibat kenaikan produksi ini, Thailand berpotensi akan menaikkan ekspornya. Sekretaris Jenderal Dewan Gula dan Tebu Thailand Prasert Tapaneeyangkul mengatakan, tahun ini produksi gula Thailand akan meningkat menjadi sekitar 7,7 juta ton - 7,8 juta ton. Jumlah ini lebih tinggi ketimbang rekor produksi tertinggi yang dicapai pada tahun 2002 -2003 yang sebesar 7,28 juta ton.Tahun lalu, produksi gula Thailand hanya mencapai 6,93 juta ton. "Tingginya produksi gula ini akan mendorong peningkatan ekspor menjadi lebih dari ekspor tahun lalu yang sebesar 4,63 juta ton," ujar Prasert.Kenaikan produksi gula ini juga diperkirakan akan terjadi di Indonesia. Tahun lalu, produksi gula nasional melorot akibat cuaca buruk yang membuat rendemen tebu turun. Akibatnya, tahun lalu produksi gula nasional hanya sebesar 2,3 juta ton. Bahkan, untuk menambal kebutuhan gula nasional, tahun lalu pemerintah menerbitkan izin impor gula sebanyak 450.000 ton.Direktur Tanaman Semusim Kementarian Pertanian Agus Hasanuddin mengungkapkan, untuk tahun ini produksi gula diperkirakan membaik ketimbang tahun lalu. "Dari hasil taksasi, produksi gula tahun 2011 ini sebesar 2,69 juta ton, naik ketimbang tahun 2010 lalu," ujarnya kepada KONTAN Minggu (20/2).Dengan taksasi ini, artinya produksi gula nasional tahun ini diperkirakan tumbuh sekitar 17% ketimbang tahun lalu. Agus berharap kondisi cuaca tahun ini membaik sehingga mendukung tanaman tebu untuk tumbuh dengan baik. "Mudah-mudahan iklum makin membaik," katanya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Cuaca mendukung, produksi gula diramal meningkat
JAKARTA. Harga gula internasional ke depan diperkirakan akan terus terkoreksi. Ini terjadi karena produksi gula Thailand, produsen gula terbesar kedua di dunia tahun ini diprediksi mengalami peningkatan karena cuaca yang mendukung. Kenaikan produksi gula ini diperkirakan juga akan terjadi di Indonesia.Berdasarkan laporan Dewan Gula dan Tebu Thailand yang dikutip Bloomberg akhir pekan lalu menyatakan, akibat kenaikan produksi ini, Thailand berpotensi akan menaikkan ekspornya. Sekretaris Jenderal Dewan Gula dan Tebu Thailand Prasert Tapaneeyangkul mengatakan, tahun ini produksi gula Thailand akan meningkat menjadi sekitar 7,7 juta ton - 7,8 juta ton. Jumlah ini lebih tinggi ketimbang rekor produksi tertinggi yang dicapai pada tahun 2002 -2003 yang sebesar 7,28 juta ton.Tahun lalu, produksi gula Thailand hanya mencapai 6,93 juta ton. "Tingginya produksi gula ini akan mendorong peningkatan ekspor menjadi lebih dari ekspor tahun lalu yang sebesar 4,63 juta ton," ujar Prasert.Kenaikan produksi gula ini juga diperkirakan akan terjadi di Indonesia. Tahun lalu, produksi gula nasional melorot akibat cuaca buruk yang membuat rendemen tebu turun. Akibatnya, tahun lalu produksi gula nasional hanya sebesar 2,3 juta ton. Bahkan, untuk menambal kebutuhan gula nasional, tahun lalu pemerintah menerbitkan izin impor gula sebanyak 450.000 ton.Direktur Tanaman Semusim Kementarian Pertanian Agus Hasanuddin mengungkapkan, untuk tahun ini produksi gula diperkirakan membaik ketimbang tahun lalu. "Dari hasil taksasi, produksi gula tahun 2011 ini sebesar 2,69 juta ton, naik ketimbang tahun 2010 lalu," ujarnya kepada KONTAN Minggu (20/2).Dengan taksasi ini, artinya produksi gula nasional tahun ini diperkirakan tumbuh sekitar 17% ketimbang tahun lalu. Agus berharap kondisi cuaca tahun ini membaik sehingga mendukung tanaman tebu untuk tumbuh dengan baik. "Mudah-mudahan iklum makin membaik," katanya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News