KONTAN.CO.ID - RIYADH. Ratusan jamaah dilaporakan meninggal dunia selama ibadah haji di tengah cuaca panas terik yang melanda Arab Saudi. Seperti diberitakan Reuters, Rabu (19.6), setidaknya 550 orang meninggal dunia saat menunaikan ibadah haji, kata para diplomat kepada media Prancis Agence France Presse (AFP) pada hari Selasa. Dari jumlah itu, 323 orang adalah warga Mesir, sebagian besar meninggal karena penyakit yang berhubungan dengan panas, AFP melaporkan, mengutip dua diplomat Arab.
TV pemerintah Saudi mengatakan suhu meningkat pada hari Senin hingga mencapai 51,8 derajat Celcius (125,2 Fahrenheit) di tempat teduh di Masjidil Haram di Mekkah.
Baca Juga: Suhu Panas hingga 51,8 Derajat Celsius Menerpa Jamaah Haji di Arab Saudi Sebuah studi tahun 2024 yang dilakukan oleh Journal of Travel and Medicine menemukan bahwa peningkatan suhu global mungkin melebihi strategi untuk mengatasi panas. Sebuah studi tahun 2019 oleh Geophysical Research Letters mengatakan bahwa ketika suhu meningkat di Arab Saudi akibat perubahan iklim, jamaah haji akan menghadapi bahaya ekstrim. Sebanyak 35 warga Tunisia meninggal dunia selama ibadah haji, kata kantor berita Tunisia Tunis Afrique Presse pada Selasa. Banyak dari kematian tersebut disebabkan oleh cuaca panas yang ekstrim, kata anggota keluarga di media sosial, ketika keluarga lain terus mencari kerabat mereka yang hilang di rumah sakit Saudi. Kementerian luar negeri Yordania mengatakan telah mengeluarkan 41 izin pemakaman bagi para peziarah Yordania pada hari Selasa. Sebelumnya, kementerian mengatakan setidaknya enam warga Yordania meninggal karena serangan panas selama haji. Sebanyak 11 warga Iran meninggal dan 24 orang dirawat di rumah sakit selama menunaikan ibadah haji, kata outlet berita negara Iran IRINN pada Selasa tanpa memberikan penyebab kematiannya.
Baca Juga: Rekor Suhu Tertinggi di Arab Saudi Selama Ibadah Haji pada Tahun Ini Tiga warga Senegal juga meninggal saat haji, kata Agence de Presse Sénégalaise, Senin. Sementara itu, 144 warga negara Indonesia meninggal saat menunaikan ibadah haji, menurut data Kementerian Kesehatan Indonesia pada hari Selasa. Data tersebut tidak merinci apakah ada kematian yang disebabkan oleh serangan panas.
Menguras Tenaga
Seorang pejabat kesehatan Saudi, berbicara kepada Reuters pada hari Senin, sebelum banyak laporan kematian dirilis, mengatakan bahwa pihak berwenang tidak melihat adanya kematian yang tidak biasa di antara jamaah haji di tengah suhu yang sangat tinggi. Kementerian Kesehatan Arab Saudi sejauh ini telah merawat lebih dari 2.700 jamaah yang menderita penyakit akibat panas. “Haji adalah tugas yang sulit, jadi Anda harus mengerahkan upaya dan melaksanakan ibadah bahkan dalam kondisi panas dan penuh sesak,” kata seorang jamaah haji asal Mesir kepada
Reuters pada hari Minggu.
Baca Juga: Perbedaan Haji Reguler, Haji Plus, hingga Haji Furoda, Cek Biaya dan Lama Ibadah Para jamaah menggunakan payung untuk melindungi diri dari sinar matahari, ketika pemerintah Saudi memperingatkan mereka untuk tetap terhidrasi dan menghindari berada di luar ruangan selama jam-jam terpanas antara pukul 11.00 (08.00 GMT) hingga 15.00. Haji, salah satu pertemuan massal terbesar di dunia, adalah kewajiban sekali seumur hidup bagi umat Islam yang berbadan sehat dan mampu. Lebih dari 1,8 juta jamaah diperkirakan akan ambil bagian tahun ini, menurut Otoritas Umum Statistik Saudi.
Editor: Herlina Kartika Dewi