JAKARTA. Hujan yang terus mengguyur sebagian besar wilayah Indonesia sejak akhir Desember lalu berpotensi menganggu produksi teh bulan Januari ini. Wakil Ketua Asosiasi Petani Teh Indonesia (Aptehindo) Endang Sopari memperkirakan, produksi rata-rata teh Januari ini akan turun 30% dibandingkan Desember kemarin yang mencapai 350 kilogram (kg) per hektar (Ha).Menurut Endang, penurunan produksi terjadi karena minimnya cahaya matahari yang menyinari pucuk daun teh. Kurangnya penyinaran itu mengakibatkan perlambatan pertumbuhan pucuk teh baru. "Agar bisa produksi maksimal, tanaman butuh cahaya matahari 60% hingga 80% atau sekitar 2 hari panas. Kalau sekarang panasnya cuma 40% sampai 50%, inilah yang mengakibatkan produksi terganggu," kata Endang ketika dihubungi KONTAN, Minggu(8/1).Meskipun produksi petikan teh turun, harga pucuk teh di tingkat petani masih dalam batas normal dan tidak mengalami fluktuasi. "Masih tetap biasa-biasa saja, belum kelihatan ada perubahan harga," kata Endang.Sementara itu lelang teh perdana di 2012 ini mencatatkan kinerja yang cukup menggembirakan. Harga lelang teh Rabu (4/1) dicatat US 188.12 sen per kg, naik dari lelang pada (21/12) dengan harga US185,23 sen per kg meskipun jumlah penawaran juga meningkat dari 16.540 kantong menjadi 17.800 kantong. Penyerapan teh juga naik dari 14.943 kantong pada lelang akhir Desember menjadi 15.747 kantong.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Cuaca penghujan bikin produksi teh terasa pahit
JAKARTA. Hujan yang terus mengguyur sebagian besar wilayah Indonesia sejak akhir Desember lalu berpotensi menganggu produksi teh bulan Januari ini. Wakil Ketua Asosiasi Petani Teh Indonesia (Aptehindo) Endang Sopari memperkirakan, produksi rata-rata teh Januari ini akan turun 30% dibandingkan Desember kemarin yang mencapai 350 kilogram (kg) per hektar (Ha).Menurut Endang, penurunan produksi terjadi karena minimnya cahaya matahari yang menyinari pucuk daun teh. Kurangnya penyinaran itu mengakibatkan perlambatan pertumbuhan pucuk teh baru. "Agar bisa produksi maksimal, tanaman butuh cahaya matahari 60% hingga 80% atau sekitar 2 hari panas. Kalau sekarang panasnya cuma 40% sampai 50%, inilah yang mengakibatkan produksi terganggu," kata Endang ketika dihubungi KONTAN, Minggu(8/1).Meskipun produksi petikan teh turun, harga pucuk teh di tingkat petani masih dalam batas normal dan tidak mengalami fluktuasi. "Masih tetap biasa-biasa saja, belum kelihatan ada perubahan harga," kata Endang.Sementara itu lelang teh perdana di 2012 ini mencatatkan kinerja yang cukup menggembirakan. Harga lelang teh Rabu (4/1) dicatat US 188.12 sen per kg, naik dari lelang pada (21/12) dengan harga US185,23 sen per kg meskipun jumlah penawaran juga meningkat dari 16.540 kantong menjadi 17.800 kantong. Penyerapan teh juga naik dari 14.943 kantong pada lelang akhir Desember menjadi 15.747 kantong.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News