Cuekin kritikan AS, China balik salahkan AS soal ketegangan di Laut China Selatan



KONTAN.CO.ID - BEIJING. China tak menanggapi kritik Departemen Pertahanan Amerika Serikat (AS) soal latihan militer di Laut Cina Selatan. China malah menyalahkan AS atas meningkatnya ketegangan di wilayah tersebut.

Pentagon mengatakan sebuah pernyataan pada Kamis (2/7), latihan militer China di wilayah yang menjadi sengketa di Laut Cina Selatan adalah kontraproduktif terhadap upaya meredakan ketegangan dan menjaga stabilitas.

Baca Juga: Geram dengan China, AS tuding China lakukan militerisasi di Laut China Selatan


Cina mengumumkan pekan lalu akan melakukan latihan militer selama lima hari mulai 1 Juli di dekat Kepulauan Paracel, wilayah yang diklaim oleh Vietnam dan China.

"Latihan militer adalah yang terbaru dalam serangkaian tindakan China untuk menegaskan klaim kelautan yang melanggar hukum dan merugikan tetangga-tetangga Asia Tenggara di Laut China Selatan," tulis pernyataan Departemen Pertahanan AS.

Vietnam dan Filipina juga mengkritik latihan militer China tersebut dan mengingatkan hal itu dapat menciptakan ketegangan di kawasan itu dan berdampak pada hubungan China dengan tetangganya.

Menteri Luar Negeri Filipina Teodoro Locsin mengingatkan China akan mendapatkan tanggapan terberat dalam hal  diplomatik dan apa pun yang sesuai jika latihan-latihan tersebut meluas ke wilayah Filipina.

“Yang pasti, China sama berhaknya, seperti kekuatan lainnya, untuk memohon kebebasan navigasi dalam latihan militernya. Tetapi kebebasan itu, perlu diingatkan, membutuhkan perjalanan yang lurus dan tanpa gangguan,” kata Locsin.

Baca Juga: Kode etik Laut China Selatan macet, Asia Tenggara cemas Tiongkok akan rebut kekuasaan

Juru bicara kementerian luar negeri China, Zhao Lijian seperti dikutip Reuters mengatakan latihan militer itu dalam lingkup kedaulatan China. Ia menuding justru negara-negara non-regional tertentu yang melakukan latihan militer di Laut Cina Selatan dan mempengaruhi stabilitas kawasan.

Zhao tidak menyebutkan nama negara mana pun, tetapi Amerika Serikat (AS) telah melakukan banyak kebebasan operasi navigasi dengan mengirimkan kapal perangnya melalui daerah tersebut untuk menegaskan kebebasan akses ke saluran air internasional.

Amerika Serikat menuduh Cina melakukan militerisasi Laut Cina Selatan dan berusaha mengintimidasi tetangga-tetangganya di Asia yang mungkin ingin mengeksploitasi cadangan minyak dan gasnya yang luas.

Cina mengklaim 90% dari Laut Cina Selatan yang berpotensi kaya energi sebagai wilayahnya. Tetapi Brunei, Malaysia, Filipina, Taiwan, dan Vietnam juga mengklaim bagian-bagiannya.

Baca Juga: Aksi Tiongkok di Laut China Selatan bikin marah Amerika, Vietnam dan Filipina

Editor: Khomarul Hidayat