Cukai cairan vape oke saja, asalkan...



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Para pengisap asap rokok elektrik masih menanti kepastian rencana penerapan cukai untuk cairan vape. Maklum berita soal rencana pemerintah menaikkan cukai cairan vape segera menjadi topik perbincangan paling hangat di antara mereka.

Boci, salah seorang perokok elektrik di Jakarta, menilai kabar mengenai rencana penerapan cukai cairan rokok elektrik ini masih simpang siur.

Perempuan lajang yang mahir menyetel peralatan rokok elektrik agar mantap diisap ini masih bertanya-tanya apa sesungguhnya yang hendak dikenai cukai dari cairan rokok eletrik. Kalau pemerintah menyebut kandungan nikotin tembakau, dia mengingatkan bahwa tidak semua cairan vape mengandung nikotin. 


"Kisaran kandungan nikotin antara 0 miligram sampai 30 miligram per botol," jelasnya fasih. Boci sendiri mengaku mengonsumsi cairan vape dengan kandungan nikotin 3 miligram.

"Nah, lalu yang nol miligram bagaimana?" tanya dia kepada Kontan.co.id. "Apakah tarif cukai nanti dibedakan oleh kandungan nikotinnya atau apa?"

Itu sebagian pertanyaan yang berkecamuk di benak Boci dan kawan-kawannya sesama perokok elektrik yang tergabung dalam komunitas Therion DNA Jakarta. Karena itu dia ingin pemerintah mengajak para penghisap vape bicara dan duduk bersama. "Ajak kami diskusi, dong," usulnya.

Soal besaran rencana tarif cukai yang sampai 57% dari harga jual eceran, secara pribadi dia oke-oke saja, tidak keberatan. Boci sudah menghitung, jika tahun depan regulasi baru ini jadi berlaku maka harga cairan vape akan kembali ke tingkat harga di masa dua tahun lalu. 

Saat itu harga cairan rokok elektronik masih relatif lebih mahal karena belum banyak yang beredar di pasar. Jangkauan harga cairan elektrik sendiri cukup lebar. 

Sekarang harga produk cairan vape bikinan lokal sekitar Rp 90.000 hingga Rp 180.000 per botol. Adapun produk impor biasa ditawarkan penjualnya dengan kisaran Rp 150.000 sampai Rp 200.000 per botol. Jadi, hitung punya hitung, ketika nanti cukai cairan vape jadi diberlakukan berarti harga akan naik menjadi sekitar Rop 150.000 sampai Rp 400.000 per botol.

Sekadar gambaran, selama ini Boci menghabiskan 60 ml cairan rokok elektrik per dua minggu. Harga sebotol sekitar Rp 150.000 dengan kandungan nikotin 3 mg.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Hasbi Maulana