Rencana pemerintah untuk menerapkan cukai plastik sebagai bagian dari ekstensifikasi cukai yang dirancang pemerintah masih maju mundur. Meski niatnya kebijakan ini bakal diterapkan mulai tahun 2019, toh belum ada draf peraturan pemerintah yang beredar. Bahkan, pembahasan soal penambahan objek cukai di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) pun masih menggantung. Padahal, rencana ini sudah dilempar sejak tahun 2016 silam. Niat awalnya untuk menggenjot pendapatan negara dari cukai, yang selama ini hanya berasal dari tiga objek, yakni etil alkohol atau etanol, minuman yang mengandung etil alkohol, dan hasil tembakau. Di negara lain, objek cukai bisa puluhan. Ambil contoh, di India, ada 28 jenis barang, dan Jepang 24 produk. Jadi, tidak ada masalah jika objek cukai dikembangkan lagi. Masalahnya, kenapa pemerintah terkesan maju mundur memutuskan objek cukai? Alasan klasiknya adalah perlu waktu persiapan lebih. Masyarakat belum siap. Industri masih keberatan. Belum ada produk pengganti jika tiba-tiba ada penurunan produksi objek cukai tersebut. Intinya, memang pemerintah belum siap untuk mengubah keadaan. Misalnya, menyangkut pengurangan penggunaan plastik dalam kehidupan sehari-hari.
Cukai dan perilaku
Rencana pemerintah untuk menerapkan cukai plastik sebagai bagian dari ekstensifikasi cukai yang dirancang pemerintah masih maju mundur. Meski niatnya kebijakan ini bakal diterapkan mulai tahun 2019, toh belum ada draf peraturan pemerintah yang beredar. Bahkan, pembahasan soal penambahan objek cukai di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) pun masih menggantung. Padahal, rencana ini sudah dilempar sejak tahun 2016 silam. Niat awalnya untuk menggenjot pendapatan negara dari cukai, yang selama ini hanya berasal dari tiga objek, yakni etil alkohol atau etanol, minuman yang mengandung etil alkohol, dan hasil tembakau. Di negara lain, objek cukai bisa puluhan. Ambil contoh, di India, ada 28 jenis barang, dan Jepang 24 produk. Jadi, tidak ada masalah jika objek cukai dikembangkan lagi. Masalahnya, kenapa pemerintah terkesan maju mundur memutuskan objek cukai? Alasan klasiknya adalah perlu waktu persiapan lebih. Masyarakat belum siap. Industri masih keberatan. Belum ada produk pengganti jika tiba-tiba ada penurunan produksi objek cukai tersebut. Intinya, memang pemerintah belum siap untuk mengubah keadaan. Misalnya, menyangkut pengurangan penggunaan plastik dalam kehidupan sehari-hari.