JAKARTA. Kenaikan tarif cukai rokok nasional kembali dikeluhkan produsen rokok. pasalnya, kenaikan cukai bakal membuat penjualan rokok akan mengalami stagnasi. "Jadi produksi rokok tahun ini akan sama seperti tahun lalu," ujar Hasan Aoni, Sekretaris Gabungan Perserikatan Pabrik Rokok Indonesia (Gappri) mengatakan produksi, Kamis (5/2). Hasan mengatakan produksi rokok tahun lalu adalah sekitar 345 miliar batang. Sedangkan produksi rokok 2013 adalah sekitar 344 miliar. "Padahal dalam 5 tahun terakhir, produksi rokok bisa tumbuh di kisaran 4,6% per tahun," katanya. Seperti diketahui pemerintah menaikkan tarif cukai rata-rata 8,72% pada tahun ini. Kenaikan tarif tersebut demi mencapai target cukai rokok tahun ini yang ditargetkan sebesar Rp 136,1 triliun. Faiz Ahmad Direktur Minuman dan Tembakau Kementerian Perindustrian mengaku bahwa memang akan terjadi kecenderungan penurunan permintaan rokok pada 2-3 bulan pertama pasca kenaikan cukai. "2-3 bulan mereka pikir, ah ngapain merokok mahal, tapi kemudian ya kembali merokok lagi," kata Faiz.
Cukai naik, penjualan rokok cuma turun dua bulan
JAKARTA. Kenaikan tarif cukai rokok nasional kembali dikeluhkan produsen rokok. pasalnya, kenaikan cukai bakal membuat penjualan rokok akan mengalami stagnasi. "Jadi produksi rokok tahun ini akan sama seperti tahun lalu," ujar Hasan Aoni, Sekretaris Gabungan Perserikatan Pabrik Rokok Indonesia (Gappri) mengatakan produksi, Kamis (5/2). Hasan mengatakan produksi rokok tahun lalu adalah sekitar 345 miliar batang. Sedangkan produksi rokok 2013 adalah sekitar 344 miliar. "Padahal dalam 5 tahun terakhir, produksi rokok bisa tumbuh di kisaran 4,6% per tahun," katanya. Seperti diketahui pemerintah menaikkan tarif cukai rata-rata 8,72% pada tahun ini. Kenaikan tarif tersebut demi mencapai target cukai rokok tahun ini yang ditargetkan sebesar Rp 136,1 triliun. Faiz Ahmad Direktur Minuman dan Tembakau Kementerian Perindustrian mengaku bahwa memang akan terjadi kecenderungan penurunan permintaan rokok pada 2-3 bulan pertama pasca kenaikan cukai. "2-3 bulan mereka pikir, ah ngapain merokok mahal, tapi kemudian ya kembali merokok lagi," kata Faiz.