Cukai naik, Wismilak pede penjualan tetap naik



JAKARTA. Kenaikan cukai rokok diprotes seluruh para pelaku industri rokok Indonesia.

Pemerintah dalam kewenangan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) meningkatkan cukai rokok sebesar 11% mulai awal Januari kemarin.

Salah satunya yang mengeluh akan hal itu adalah, PT Wismilak Inti Makmur Tbk berencana melakukan adjustment harga terkait peningkatan cukai rokok yang naik ini.


Sekretaris Perusahaan PT Wismilak Inti Makmur Tbk, Surjanto Yasaputera, mengatakan dengan peningkatan tariff cukai itu cukup berat untuk pertumbuhan volume tahun 2016.

Belum lagi tahun kemarin pembayara cukainya ditambahkan dua bulan yaitu November dan Desember.

”Jadi peningkatan tarif cukainya lebih dari 11% yaitu 17%,” Kata Surjanto kepada Kontan Selasa, (13/1) kemarin.

Untuk menjaga kestabilan margin penjualan, Surjanto mengatakan, akan ada peningkatan harga dari produk-produk Wismilak yang akan dijual dipasar.

Namun berapa angka pastinya, belum bisa dibeberkan karena masih dalam proses perhitungan oleh manajemenya.

Namun dengan adanya peningkatan harga jual rokok itu, Wismilak masih mematok target pertumbuhan revenue hingga 25% dan volume penjualan 15% pada tahun ini.

”Kita masih optimis pasar rokok di 2016 akan tumbuh,” kata Surjanto.

Namun bukan tanpa syarat, penjualan rokok akan meningkat tentunya apabila daya beli masyarakat sudah pulih kembali.

Apabila daya beli masyarakat membaik secara signifikan di tahun 2016, maka kemungkinan penurunan volume industri bisa minimal, tetapi kalau belum kemungkinan secara volume penjualan rokok akan kembali turun.

Hingga kuartal III 2015 kemarin penjualan Wismilak mencapai Rp 1,35 Triliun tumbuh sebesar 14,4% dari capaian 2014 diperiode yang sama mencapai Rp 1,18 Triliun.

Jika melihat dari kinerja penjualan kuartal III-2015, penjualan SKT unggul ketimbang SKM, penjualan SKT tumbuh 20% ketimbang penjualan periode yang sama tahun lalu.

Adapun penjualan SKM hanya tumbuh 0,1% saja.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Adi Wikanto