Cukai plastik, investasi industri makanan melaju



Jakarta. Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) klaim, sejauh ini belum ada gejala industri makanan terpengaruh rencana penerapan cukai untuk kemasan plastik. Realisasi investasi industri makanan pada triwulan pertama 2016 justru meningkat dari triwulan IV 2015 lalu.

Dari data yang dirilis BKPM, investasi untuk penanaman modal asing pada triwulan pertama di industri makanan tercatat US$ 468,86 juta. Jumlah itu lebih tinggi dari realisasi di triwulan sebelumnya yang hanya US$ 360,1 juta.

Begitupun untuk penanaman modal dalam negeri, industri makanan pada triwulan pertama 2016 tercatat Rp 8,9 triliun. Sedangkan triwulan sebelumnya hanya Rp 6,42 triliun.


Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal BKPM, Azhar Lubis mengatakan hingga saat ini belum ada pengaruh isu tersebut. "Memang ada beberapa pertanyaan dari investor," katanya, Senin (25/4) di Jakarta.

Namun demikian dari data realisasi triwulan pertama belum terlihat menurunkan minat. Azhar, berpendapat bisa saja itu akan mempengaruhi dalam angka realisasi triwulan berikutnya.

Menurutnya investasi di sektor makanan dan minuman selama ini banyak berasal dari Jepang. Dan itu diperkirakan akan terus meningkat.

Senada dengan BKPM, Kementerian Perindustrian dalam keterangan tertulisnya menyebutkan potensi industri makanan dan minuman masih cukup besar. Menteri Perindustrian Salih Husin mengatakan, tahun 2015 lalu industri makanan dan minuman secara ekseluruhan tumbuh 7,88%. "Ke depan akan meningkat, karena pola konsumsi masyarakat mengarah ke produk makanan dan minuman," kata Saleh.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Adi Wikanto