Cukai plastik membuat industri menahan diri untuk berinvestasi



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bergulirnya wacana cukai plastik turut mempengaruhi industri plastik dan kimia belakangan ini. Ke depannya jika cukai terealisasi diprediksi akan berefek pada investasi di sektor hilir.

Menurut Suhat Miyarso, Wakil Ketua Umum Asosiasi lndustri Olefin, Aromatik dan Plastik lndonesia (Inaplas) rata-rata dampak cukai plastik nantinya bakal terasa oleh produsen di hilir yakni pabrikan kantong plastik.

Dikhawatirkan industri ini sedikit melamban karena permintaan berkurang dan stok produksi tidak mengalami kenaikan.


"Mereka jadi khawatir dan akhirnya hanya produksi sesuai untuk kebutuhan yang bakal dijual saja," ujarnya kepada Kontan.co.id, Jumat (25/1). Akibat isu cukai ini rencana pengembangan industri hilir baru bakal wait and see.

Sementara untuk sektor hulu, kata Suhat, masih dapat bertahan dengan menyuplai ragam kebutuhan jadi tidak hanya plastik saja.

Mengenai proyeksi di 2019 ini, Inaplas menyebutkan bahwa sekitar 50%-60% dari permintaan plastik berasal dari packaging sektor makanan dan minuman (mamin).

Jika sektor mamin tumbuh 9% maka industri plastik optimis dapat bertumbuh sekitar 5% di tahun ini. Adapun Inaplas tetap menolak dan tidak ingin ada penerapan cukai plastik pada 2019.

Bagaimana pun, pihak industri plastik akan berupaya mencegah implementasi cukai terhadap kantong belanja plastik. Meski demikian, industri bukan berarti menutup pintu negosiasi dengan pemerintah mengenai penerapan cukai terhadap plastik.

Namun, industri melihat penerapan cukai plastik memang akan membebani para pelaku industri dan berujung pada membebani konsumen. Inaplas optimistis akan ada titik temu dalam perundingan antara industri dan pemerintah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto