JAKARTA. Hasil penelitian Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (FE UI) dan South East Asia on Tobbaco Control Alliance (SEATCA) tentang industri rokok di Indonesia menyimpulkan pemerintah perlu memperbesar cukai rokok. Selain memberi tambahan pada penerimaan negara, peningkatan cukai yang signifikan bisa mengendalikan konsumsi rokok. Mengingat, dari tahun ke tahun, konsumsi rokok di Indonesia kian besar. Hasil penelitian menyatakan, jumlah perokok selalu meningkat setiap tahun. Yang memprihatikan, perokok dari kalangan anak-anak pun semakin besar. Seperlima dari seluruh anak Indonesia berusia 15-19 tahun adalah perokok. Sementara, dari kalangan orang dewasa, sebanyak 65 juta sudah mengkonsumsi rokok secara rutin per hari.Peningkatan konsumsi rokok juga terlihat dari penjualan rokok sepanjang tahun 2012 yang mencapai 302 miliar batang. Jumlah itu naik signifikan dibandingkan dengan tahun 2011 hanya 279 miliar, 2010 sebesar 254 miliar dan 2009 sebanyak 251 miliar. "Harga rokok cenderung cukup terjangkau. Dengan uang jajan puluhan ribu rupiah, anak-anak pun bisa membeli rokok," terang Kepala Lembaga Demografi FE UI, Sonny Harry B. Harmadi, saat konferensi pers hasil penelitian, Senin (10/6).
Cukai rokok harus diperbesar
JAKARTA. Hasil penelitian Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (FE UI) dan South East Asia on Tobbaco Control Alliance (SEATCA) tentang industri rokok di Indonesia menyimpulkan pemerintah perlu memperbesar cukai rokok. Selain memberi tambahan pada penerimaan negara, peningkatan cukai yang signifikan bisa mengendalikan konsumsi rokok. Mengingat, dari tahun ke tahun, konsumsi rokok di Indonesia kian besar. Hasil penelitian menyatakan, jumlah perokok selalu meningkat setiap tahun. Yang memprihatikan, perokok dari kalangan anak-anak pun semakin besar. Seperlima dari seluruh anak Indonesia berusia 15-19 tahun adalah perokok. Sementara, dari kalangan orang dewasa, sebanyak 65 juta sudah mengkonsumsi rokok secara rutin per hari.Peningkatan konsumsi rokok juga terlihat dari penjualan rokok sepanjang tahun 2012 yang mencapai 302 miliar batang. Jumlah itu naik signifikan dibandingkan dengan tahun 2011 hanya 279 miliar, 2010 sebesar 254 miliar dan 2009 sebanyak 251 miliar. "Harga rokok cenderung cukup terjangkau. Dengan uang jajan puluhan ribu rupiah, anak-anak pun bisa membeli rokok," terang Kepala Lembaga Demografi FE UI, Sonny Harry B. Harmadi, saat konferensi pers hasil penelitian, Senin (10/6).