KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Prospek saham PT HM Sampoerna Tbk (
HMSP) diprediksi bisa tertekan akibat tarif cukai tembakau dan harga jual eceran (HJE) rokok yang naik. Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia Christine Natasya mengatakan, cukai rokok Sigaret Kretek Mesin (SKM) Tier-1 per batang tumbuh sebesar 11,8% untuk tahun 2023 dan 2024 masing-masing menjadi IDR1,101 dan IDR1,231. Sedangkan, cukai SKM tier-2 akan naik 11,5% menjadi Rp 669 pada 2023 dan Rp 746 pada 2024. Kenaikan itu, kata Christine, sesuai dengan aturan yang dikeluarkan oleh Kementerian Keuangan (Kemenkeu).
Baca Juga: Pengembangan Rokok Tanpa Asap dari Sampoerna (HMSP) Didukung Pemerintah Mengingat peningkatan yang lebih tinggi pada kategori tier-1, perbedaan antara cukai di kedua kategori semakin melebar sebesar IDR432 dan IDR485 per batang di tahun 2023 dan 2024. Sebagai informasi, jarak harga tier-1 dan tier-2 pada tahun 2022 sebesar Rp 385. “Ini menandakan bahwa produsen SKM tier-1 akan terus menghadapi persaingan ketat dengan tier-2,” kata Christine dalam riset tertanggal 5 Januari 2023. Untuk SPM, cukai per batang untuk tier-1 ditetapkan meningkat sebesar 12,0% menjadi Rp 1.193 dan Rp 1.336 masing-masing pada tahun 2023 dan 2024. Sedangkan, SPM tier-2 akan naik masing-masing sebesar 11,8% menjadi Rp 710 dan Rp 794.
“Kenaikan SPM hanya sedikit di atas SKM, sedangkan kenaikan biasanya jauh lebih tinggi. Terlepas dari itu, kami yakin kenaikan cukai SPM tidak menguntungkan bagi HMSP,” ujarnya.
Baca Juga: Simak Rekomendasi Saham GGRM Usai Menyuntik Modal ke Anak Usaha Jalan Tol Editor: Noverius Laoli