Cukup pakan agar si hantu cepat mengembang (2)



Budidaya burung hantu dapat dilakukan dengan membeli sepasang indukan burung hantu di pasaran. Burung hantu umumnya hanya sekali kawin dan setia dengan pasangannya.

Menurut Anto Srianto, pebudidaya burung hantu di Surabaya, induk burung hantu bertelur dua kali dalam setahun. Sekali bertelur, jumlahnya berkisar antara  enam hingga 12 telur."Tingkat keberhasilan dari telur menjadi anak itu 90% jika dibesarkan oleh induknya," tutur Anto.

Supaya tidak susah dalam perawatan, anak burung  yang baru menetas jangan dipisahkan dari indukannya. Jadi, biarkan indukan yang membesarkan. Untuk itu, perlu dibuatkan kandang agak besar. Menurut Anto, kandang ideal buat burung hantu berukuran 90 x 60 x 40 centimeter (cm). Adapun ukuran pintunya 13 x 13 cm.


Satu kandang hanya boleh untuk satu pasang burung hantu dewasa. "Burung hantu tidak berbagi kandang dengan pasangan lain, mereka akan bertengkar," ujar Anto. Sejak berusia empat bulan, anakan burung hantu sudah dilatihnya mencari makan sendiri.

Sebelum mencapai empat bulan, kebutuhan pakan buat anak burung ini dipenuhi oleh indukannya sendiri. Sang induk mencari makan buat anaknya dengan  berburu tikus di sawah. Maka itu sebaiknya, lokasi tempat budidaya dekat dengan sawah dan kebun.

Jangkauan berburu burung hantu jenis tyto alba mencapai 12 kilometer (km) dari sangkarnya. Burung ini akan kembali dengan membawa tangkapan ke sangkar. "Jadi sejak kecil, anak burung hantu telah memakan daging-dagingan," ujar Anto.

Bila hasil dari berburu kurang, ia akan membeli tikus putih untuk tambahan pakan. Dalam sehari, satu pasang burung hantu dan anaknya menghabiskan 10 ekor tikus dan dapat membunuh hingga 30 ekor tikus.

Burung hantu akan berburu selepas maghrib dan tertidur setelah makan. Menurut Anto, kandang harus dibuat sangat rapat, sehingga burung hantu yang tertidur di siang hari tidak terganggu sinar matahari. "Sinar matahari tidak boleh masuk kandang karena nanti mereka tidak akan kerasan tinggal di sana," ujar Anto.

Agus Suwarto, pemilik Roemah Satwa di Yogyakarta, menambahkan, selain tikus, burung hantu juga bisa diberikan pakan daging ayam, terutama usus ayam yang dicacah. Pakan bisa diberikan dua kali dalam sehari.

Dengan pakan yang cukup, burung akan tumbuh dengan baik. Menurutnya, burung hantu rentan terkena virus yang juga menyerang ayam. Makanya, bila di sekitar sangkar burung hantu ada ayam sakit, kemungkinan besar burung hantu akan terjangkiti penyakit sama.       (Selesai)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Havid Vebri