JAKARTA. Masyarakat Indonesia sepertinya harus belajar melakukan perencanaan pensiun dari negara maju seperti, Jepang, Inggris dan Amerika Serikat. Bukan tanpa alasan, data OECD menyebut, cuma 11% masyarakat Indonesia yang memiliki perencanaan pensiun. Padahal, kebutuhan finansial saat pensiun kelak tidak cuma untuk memenuhi sandang dan pangan, melainkan juga berlibur serta investasi. Riki Frindos, Direktur Utama PT Eastspring Investments Indonesia mengatakan, mereka yang memiliki perencanaan pensiun itu merupakan para pekerja usia produktif. “Kebanyakan dari mereka ini adalah pekerja pemerintah (PNS/TNI/Polri) dan pekerja formal yang umumnya diikutsertakan oleh perusahaan tempat mereka bekerja. Sisanya 89% tidak memiliki perencanaan pensiun,” ujarnya, kemarin.
Cuma 11% masyarakat yang memiliki rencana pensiun
JAKARTA. Masyarakat Indonesia sepertinya harus belajar melakukan perencanaan pensiun dari negara maju seperti, Jepang, Inggris dan Amerika Serikat. Bukan tanpa alasan, data OECD menyebut, cuma 11% masyarakat Indonesia yang memiliki perencanaan pensiun. Padahal, kebutuhan finansial saat pensiun kelak tidak cuma untuk memenuhi sandang dan pangan, melainkan juga berlibur serta investasi. Riki Frindos, Direktur Utama PT Eastspring Investments Indonesia mengatakan, mereka yang memiliki perencanaan pensiun itu merupakan para pekerja usia produktif. “Kebanyakan dari mereka ini adalah pekerja pemerintah (PNS/TNI/Polri) dan pekerja formal yang umumnya diikutsertakan oleh perusahaan tempat mereka bekerja. Sisanya 89% tidak memiliki perencanaan pensiun,” ujarnya, kemarin.