KONTAN.CO.ID - Pemimpin Suriah yang digulingkan Bashar Assad mengeluarkan pernyataan publik pertamanya pada hari Senin (16/12/2024) sejak rezimnya digulingkan oleh pasukan pemberontak dan ia melarikan diri bersama keluarganya ke Rusia lebih dari seminggu yang lalu. Melansir USA Today, Assad mengklaim dalam pernyataannya bahwa ia tidak berniat melarikan diri dari Suriah ke Rusia, dan bahwa ia ingin terus memerangi pasukan pemberontak. Namun, ia menuruti permintaan Rusia untuk mengungsi setelah pangkalan militer tempat ia bersembunyi − yang biasanya digunakan oleh Rusia − diserang pesawat nirawak.
Assad membuat klaim tersebut dalam sebuah unggahan di saluran Telegram kepresidenan Suriah. "Tidak ada satu pun momen selama peristiwa ini yang membuat saya mempertimbangkan untuk mengundurkan diri atau mencari perlindungan," katanya dalam unggahan tersebut. Hingga saat ini, tidak jelas siapa yang mengendalikan akun tersebut atau apakah ia sendiri yang menulisnya. Assad mengatakan bahwa ia pergi ke pangkalan militer Rusia di provinsi Latakia untuk "mengawasi operasi tempur." Ketika ia tiba di sana, pasukan Suriah sedang melarikan diri dari daerah tersebut. Baca Juga: Harta Karun Peninggalan Bashar Al-Assad Ada Cadangan Emas 26 Ton di Bank Sentral Assad berkuasa selama 24 tahun. Sebelumnya, mendiang ayahnya, Hafez, menjabat sebagai presiden selama hampir tiga dekade. Keluarga Assad memerintah Suriah dengan cengkeraman besi, memenjarakan mereka yang berani mempertanyakan kekuasaan mereka. Negara tersebut kini sebagian besar berada di bawah kendali kelompok pemberontak bernama Hayat Tahrir al-Sham, atau HTS. Rusia memberikan suaka kepada keluarga Assad. Kepergian mereka yang tiba-tiba telah menimbulkan banyak pertanyaan tentang apa yang akan terjadi di Suriah, jutaan orang yang melarikan diri karena Assad, kekayaan keluarga tersebut, negaranya yang korup, dan apa yang mungkin mereka lakukan di Rusia. Seberapa kayakah keluarga Assad?