Curhatan Presdir Goodyear yang tiba-tiba diminta mengundurkan diri oleh komisaris



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perlahan namun pasti, kinerja PT Goodyear Indonesia Tbk (GDYR) mengalami perbaikan. Sampai semester I 2018, perusahaan berhasil mencatat pertumbuhan positif baik dari topline dan bottom line. Namun ditengah upaya perbaikan kinerja tersebut, kabar tak sedap menghantui perusahaan akibat konflik internal yang terjadi.

Berdasarkan kabar yang diterima Kontan.co.id, Presiden Komisaris GDYR Michael Lee Dreyer secara sepihak memberhentikan Loi Siew Kee atau Allan Loi dari jabatannya sebagai Presiden Direktur perusahaan serta mencabut seluruh akses terhadap perusahaan. Namun Rapat Umum Pemegang Saham yang dilakukan pada awal bulan ini, memutuskan hanya menunjuk dua direktur baru dan tetap mempertahankan Allan Loi sebagai Presiden Direktur perusahaan.

Allan Loi yang kami temui di salah satu kedai kopi di Kemang, Jakarta Selatan menuturkan bahwa saat ini posisinya di dalam struktur perusahaan masih menggantung. Pasalnya, permintaan mundur dari Presiden Komisaris Michael Lee Dreyer sudah keluar pada awal Agustus tahun ini. Dirinya diminta berhenti dari jabatan sebagai Presiden Direktur GDYR dan Direktur Penjualan Ban Truk dan Bus untuk regional Asia.


“Ada surat-surat yang dia minta saya tandatangani, ada surat pengunduran diri dan surat agreement, ada tiga surat. Saya bilang tidak bisa, saya sudah 10 tahun dengan perusahaan jadi biar saya pikir dulu dan saya ingin meeting dengan pengacara saya,” ujarnya kepada Kontan.co.id, Jumat (12/10).

Allan menyampaikan, salah satu alasan mengapa dirinya tak segera menandatangai surat-surat tersebut adalah karena tidak paham apa yang menyebabkan dirinya diminta mundur dari jabatan yang dia emban saat ini. Menurutnya, dari sisi kinerja perusahaan, dirinya telah melakukan upaya perbaikan. Terlihat dari membaiknya kinerja yang dialami perusahaan sampai semester I tahun ini.

Penjualan perusahaan sepanjang semester I meningkat 4,46% dari US$ 75,75 juta menjadi US$ 79,13 juta. Semua penjualan baik segmen ban, ban dalam dan barang setengah jadi tercatat meningkat. Apalagi dirinya juga mengatakan sampai tengah tahun ini berhasil mencatat laba sebesar US$ 1,02 juta dari sebelumnya merugi US$ 2,3 juta.

“Kalau (alasannya) dari segi performance dia tidak bisa suruh saya pergi, jadi alasan dia restrukturisasi,” lanjutnya.

Dirinya memperkirakan peristiwa ini memiliki efek yang tidak baik bagi perusahaan dan stakeholder. Sebab menurutnya, dengan 10 tahun membangun tim dan jejaring distribusi di Indonesia, tentu peristiwa ini memiliki efek turunan. Sebagai perusahaan publik, manajemen harus melakukan langkah-langkah yang sesuai sehingga tak menggantung nasibnya dan membebani kinerja perusahaan.

“Penjualan sekarang itu masih seperti yang kami perkirakan, kan ada forecast. Kami bilang kuartal III ini bisnisnya seperti ini, harga jangan dinaikan biar stabil dan kuartal IV (performa) akan naik. Tetapi financial report saya langsung tidak ada akses, sejak tanggal 4 Agustus 2018,” tambahnya.

Mengkonfirmasi kabar tersebut, baik manajemen dan kuasa hukum GDYR sepakat merujuk kepada keterbukaan informasi terakhir yang disampaikan kepada Bursa Efek Indonesia. Kepada Kontan.co.id, pihak manajemen juga mengkonfirmasi bahwa saat ini Allan Loi masih secara sah dan legal menjabat sebagai Presiden Direktur PT Goodyear Indonesia Tbk.

“Tidak ada perubahan tentang Allan Loi, sesuai keterbukaan informasi terakhir saja silahkan dicek. Informasi dari mana (pemecatan)? Tidak ada hal seperti itu,” ujar Deassy Aryanti, Legal Manager dan Sekretaris Perusahaan GDYR kepada Kontan, Minggu (14/10).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie