UNGARAN. Hujan di kawasan puncak Gunung Ungaran, Jawa Tengah, Minggu (22/1) kemarin, membuat sejumlah obyek wisata berbasis alam di lereng gunung ini terimbas. Pada Minggu sore, kawasan Wisata Curug Semirang di Desa Gogik, Ungaran Barat, ditutup karena dilanda banjir bandang dan longsor. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut karena lokasi banjir terjadi di tengah hutan milik PTPN IX yang jauh dari pemukiman penduduk.
Begitu peringatan awal bencana dikeluarkan, obyek wisata tersebut juga langsung disterilkan dari pengunjung. "Air bah sudah sampai di loket karcis Curug Semirang. Tadi ada yang naik beberapa, sudah langsung disuruh pulang. Takutnya terjebak banjir sungai," kata Akrom (25), anggota karang taruna Desa Gogik, Minggu sore. Kepala Desa Gogik Miyanto mengatakan, warga dan tim Bumi Serasi langsung melakukan kerja bakti membersihkan saluran air, terutama di permukiman, untuk memastikan tidak ada sumbatan. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi luapan air dari Curug Semirang masuk ke perkampungan. Pihak desa memutuskan untuk sementara menutup lokasi wisata ini sampai cuaca membaik. "Sementara dalam minggu ini ditutup mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan terutama longsor susulan. Insya Allah kalau cuaca memungkinkan minggu ini bisa di buka," kata Miyanto, Senin (23/1) pagi.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Semarang Heru Subroto berharap tidak ada banjir dan longsor susulan sehingga obyek wisata air terjun tersebut dapat segera dibuka kembali. "Hanya aliran air yang harus diwaspadai, jangan ada sumbatan terutama yang di pemukiman. Sudah saya sampaikan ke Kades Gogik," kata dia. Sementara itu, Curug Benowo di Desa Kalisidi, Ungaran Barat, ditutup akibat sejumlah jembatan menuju lokasi tersapu banjir pada Jumat (20/1) siang. (Kontributor Ungaran, Syahrul Munir) Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Barratut Taqiyyah Rafie