KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kejahatan serangan siber dari internasional yang menyerang industri jasa keuangan di Indonesia memang kerap terjadi. Serangan siber tersebut mencoba untuk membobol pertahanan sistem keamanan yang menyimpan data nasabah/pelanggan. Jika berhasil maka data nasabah dapat diperjual belikan di situs internasional. Cyber Crime ini sejak dulu sudah terjadi, bahkan pernah menimpa bank sentral seperti Bank Indonesia, sementara untuk perbankan seperti kasus yang menimpa Bank Jatim, BSI, asuransi hingga perusahaan pembiayaan modal ventura dan perusahaan fincance technology (fintech). Asal tahu saja, Indonesia menurut data Cyber Threat Intelligence (CTI) dari CyberProof 2021, Indonesia menjadi sasaran empuk dengan serangan siber tertinggi di dunia dan masuk urutan ke 4 dari 10 negara yang paling sering dapat serangan siber.
Cyber Crime Level Internasional yang Menyerang Industri Jasa Keuangan Sulit Diusut
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kejahatan serangan siber dari internasional yang menyerang industri jasa keuangan di Indonesia memang kerap terjadi. Serangan siber tersebut mencoba untuk membobol pertahanan sistem keamanan yang menyimpan data nasabah/pelanggan. Jika berhasil maka data nasabah dapat diperjual belikan di situs internasional. Cyber Crime ini sejak dulu sudah terjadi, bahkan pernah menimpa bank sentral seperti Bank Indonesia, sementara untuk perbankan seperti kasus yang menimpa Bank Jatim, BSI, asuransi hingga perusahaan pembiayaan modal ventura dan perusahaan fincance technology (fintech). Asal tahu saja, Indonesia menurut data Cyber Threat Intelligence (CTI) dari CyberProof 2021, Indonesia menjadi sasaran empuk dengan serangan siber tertinggi di dunia dan masuk urutan ke 4 dari 10 negara yang paling sering dapat serangan siber.